POLITISASI ISU SUKU DI PILGUB SULTRA, KETUA DPC GERINDRA BUTENG ANGKAT BICARA

678

BUTENG, TRIBUNBUTON.COM – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Rusli, mengungkapkan jelang Pilkada serentak 27 November 2024. Isu politisasi suku kian mengemuka.

Kelompok-kelompok tertentu dalam menaikkan elektabilitas dan popularitas seringkali menggunakan politisasi isu suku untuk menyerang kelompok lainnya. Hal tersebut sangat tidak etis.

Bicara konteks Sulawesi Tenggara (Sultra) kata Rusli. Semua Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra adalah putra daerah. Terlebih para calon-calon itu sudah berkontribusi besar terhadap pembangunan di daerah dan masyarakat Sultra secara umum.

“Politisasi suku saat ini sedang marak. Bisa saja isu suku ditonjolkan namun bukan dalam konteks negatif. Tapi kalau bicara konteks Sultra, maka kita semua adalah putra daerah,” ungkap Rusli, saat orasi politik kampanye terbatas Paslon ASR-Hugua di Kecamatan Lakudo Buton Tengah. Selasa 22 Oktober 2024.


Menurut Rusli, Sulawesi Tenggara lahir dari berbagai suku. Sehingga tidak bisa diklaim orang per orang atau kesukuan. “Sultra lahir di dalamnya ada beragam suku. Ada suku Tolaki, suku Buton, suku Muna, suku Moronene, suku Jawa, suku Bugis, suku Bali dan lain sebagainya,” tegas Rusli.

Lanjutnya, Paslon ASR-Hugua yang seringkali dikaitkan dengan politisasi isu suku. Telah memberikan kontribusi terhadap ribuan bahkan ratusan ribu masyarakat Sultra melalui program bantuan sosial. Baik itu bidang pendidikan, keagamaan dan lain sebagainya.

“Pak ASR ini, semenjak masih aktif di Militer sudah berkontribusi terhadap putra-putri Sultra. Terlebih saat Pak ASR purnabakti di Militer, begitu banyak bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, keagamaan untuk puluhan ribu masyarakat Sultra dengan menggunakan anggaran pribadi. Orang tua Pak ASR juga merupakan birokrasi di Sultra dan sempat menempati sejumlah jabatan strategis dalam rangka melayani masyarakat Sultra,” ujar Rusli.

Begitu pula calon Wakil Gubernur, Hugua, yang mendampingi ASR. Rusli, mengatakan jika sosok Hugua bukan hanya dikenal di Sultra. Namun regional bahkan dunia mengenalnya, karena keberhasilannya saat menjabat Bupati Wakatobi dua periode hingga menjadi anggota DPR-RI.

“ASR-Hugua ini memiliki rekam jejak yang jelas dan bersih. Tapi ada juga pemimpin yang setelah selesai menjabat bahkan saat masih menjabat sudah berurusan dengan hukum alias korupsi. ASR-Hugua adalah Paslon pilihan Pak Prabowo Subianto untuk diusung melalui Partai Gerindra karena memiliki rekam jejak yang jelas untuk membangun Sultra lebih baik,” terang Rusli.

Ketua DPC Gerindra Buteng, Rusli, berharap kemenangan Prabowo Subianto saat menjadi Calon Presiden RI bulan Februari 2024 lalu bisa tertular ke Paslon ASR-Hugua.

“Kita berharap kemenangan Pak Prabowo Subianto -Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 yang mencapai 70 persen lebih di Buteng. Bisa diikuti Paslon ASR-Hugua,” harap Rusli.


Sementara itu Hugua, dalam orasi politiknya lebih kepada menyampaikan dan menjelaskan delapan program unggulannya jika terpilih menjadi Wakil Gubernur Sultra mendampingi ASR. Karena delapan program unggulan itu merupakan representasi kebutuhan masyarakat Sultra.

Kata Hugua, seorang pemimpin harus lebih banyak menggunakan mata dan pendengaran agar bisa mengetahui kondisi masyarakat. Dengan dasar itulah ASR-Hugua hadir di semua wilayah Sultra.

“Kenapa kita berbagi wilayah kampanye dengan Pak ASR dimana saya di Kepulauan dan Pak ASR di daratan. Agar bisa memasuki semua wilayah di Sultra sehingga kepentingan masyarakat bisa terserap,” pungkas Hugua.

Amatan media ini, kampanye terbatas Paslon ASR-Hugua di Kecamatan Lakudo Buton Tengah dihadiri sekitar 1.000an simpatisan dan relawan.
(Tribunbuton.com/adm)