WAKATOBI, TRIBUNBUTON.COM – Tukang parkir liar di seputar Alun-Alun Merdeka Wangi-Wangi meresahkan. Dalam mematok tarif parkir untuk kenderaan roda dua sebesar Rp 5 ribu per unit namun tanpa ada karcis parkir.
Sejumlah anak usia remaja bahkan usia dewasa itu, dalam menyebut tarif parkir kepada pemilik motor dengan nada setengah mengancam. Sikap inilah yang membuat pengunjung merasa tidak nyaman.
“Mereka (tukang parkir, red) liar, belum juga mesin motor dimatikan langsung minta Rp 5 ribu. Harus bayar, kalau tidak bayar maka kami tidak jamin keamanan motor kalian,” ujar Feni, salah seorang korban dengan nada kesal saat menirukan ancaman tukang parkir liar itu, Jumat malam 23 Agustus 2024.
Feni, meminta Pemkab Wakatobi dan pihak terkait lainnya untuk menindak pihak-pihak yang melakukan aktivitas diluar prosedur. Terlebih, tukang parkir liar itu mencatut nama Pemkab Wakatobi dalam memuluskan aksinya.
“Karena meminta Rp 5 ribu dengan nada paksaan, saya tanya dari kantor mana yang mematok tarif itu. Tukang parkir itu bilang bahwa dari Kantor Bupati Wakatobi. Saat saya tanya siapa yang suruh kalian, dengan berbagai alibi jika tidak menghafal nama oknum pegawai Kantor Bupati Wakatobi yang menyuruhnya mematok tarif Rp 5 ribu,” ucap Feni.
Feni, menambahkan jika area publik harus disterilkan dari perilaku premanisme. Mengingat Wakatobi sebagai daerah pariwisata yang membutuhkan keamanan dan kenyamanan.
“Wakatobi ini daerah pariwisata. Kalau perilaku premanisme tidak ditindak maka para wisatawan tidak akan datang di Wakatobi,” tutup Feni. (Tribunbuton.com/adm)