MENCARI BAKAT SENI TRADISI DI WAKATOBI, GR CORP NILAI WAKATOBI LAYAK JADI PUSAT PERKANTORAN FILM

2048

WAKATOBI, TRIBUNBUTON.COM – Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Entertainment dan kreatif mencari bakat bidang seni pertunjukan akting, penyanyi, penari dan model. Hadir di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Perusahaan itu yakni GR Corp, hadir untuk mencari data awal terkait talenta – talenta putra-putri terbaik khususnya di Kabupaten Wakatobi dan Sultra pada umumnya. Untuk kemudian direkomendasi untuk menjadi bintang film maupun sesuai talenta dimilikinya.

Direktur PT GR Corp, Gilang Ramadan, menjelaskan kehadirannya di Wakatobi untuk menemukan putra-putri Wakatobi bertalenta untuk diorbitkan dalam rangka mengembangkan dan mempertahankan budaya, musik tradisi dan keanekaragaman dimiliki Wakatobi melalui jalur entertainment.

Pihaknya memilih Wakatobi dalam menggarap seni lakon itu dikarenakan budaya dan keanekaragaman Wakatobi telah memiliki brand yang telah diakui pemerintah Indonesia bahkan dunia. Dan memiliki peluang untuk menjadi lokasi perkantoran film hingga Asia bahkan ke Hollywood.

“Saya yang berkecimpung di dunia entertainment dan kesenian kebudayaan. Maka saya pikir, ya udah kita jual aja bersama agar Wakatobi kedepan mungkin akan menjadi sentral perfilman. Bahkan akan berkesinambungan dengan negara lain seperti Eropa atau Hollywood,” jelas Gilang Ramadan, ditemui di Patuno Resort by-Sahid Wakatobi, Senin 20 Mei 2024.

Gilang Ramadan, yang dikenal sebagai seorang musisi (Drummer) dimasa kejayaannya tahun 1990an mengatakan putra-putri Wakatobi harus mempunyai mimpi yang besar karena mimpi besar akan terealisasi dari mimpi paling kecil. Bahkan keberadaannya di Wakatobi dalam rentan dua hari, telah terlihat potensi itu.

“Baru beberapa hari di Wakatobi dan saya sudah keliling-keliling di pulau ini. Saya rasa dan melihat ada potensi besar untuk melakukan kegiatan berkesinambungan mulai dari festival dan musik-musik tradisi yang sinkron dengan dunia perfilman. Jadi kehadiran kami di sini adalah untuk membuat sesuatu sehingga kita bisa berpikir akan memulai dari sisi mananya,” kata Gilang Ramadan.

Di Wakatobi lanjutnya, banyak lokasi dilihatnya sangat memungkinkan menjadi sentral untuk membangun studio under water. Kendati bukan orang ahli perfilman namun banyak belajar. Karena studio under water harus berada tidak jauh dengan pantai.

“Di sini juga saya melihat ada lokasi yang sekiranya untuk membuat film budaya seperti film budaya Bali, Aceh dan lainnya. Itu bisa dibikin juga di Wakatobi. Di sini sangat potensi untuk syuting pembuatan film,” ujar Gilang Ramadan.

Ditambahkannya, potensi Wakatobi kedepan juga sangat memungkinkan untuk dibangun sekolah perfilman Asia di Wakatobi. “Semoga di Wakatobi bisa menjadi sentral pembuatan film,” harap Gilang Ramadan.

Di tempat yang sama. Anggota DPR RI dapil Sultra, Ir Hugua, yang juga mantan Bupati Wakatobi dua periode mengungkapkan kehadiran perusahaan pencari talenta itu berkat kerjasama antara Kadin Sultra, PT GR Corp dan Patuno Resort by-Sahid.

Dalam beberapa item diskusi dibangun kata Hugua. Untuk menjajaki data base talenta-talenta generasi Wakatobi yang bisa di eksplore ke dunia seni melalui musik tradisi. Dan rencana itu mendapat apresiasi dan dukungan dari Pemkab Wakatobi. Sebagai mantan Bupati Wakatobi, sangat mengharap dukungan itu.

“Kita sudah diskusi dengan Pemkab Wakatobi dalam hal ini diwakili Sekda Wakatobi dan sangat merespon. Artinya, Pemkab Wakatobi merespon berbagai kemungkinan jika rencana ini dilanjutkan menjadi sesuatu yang bermakna. Karena kerjasama tiga pihak swasta ini, akan tetapi dukungan Pemkab Wakatobi sangat diharapkan,” ujar Hugua.

Senada juga diungkapkan Crew GR Corp, Satria Darma. Pria yang telah menghabiskan waktu 15 tahun menjadi produser music di Sony Music Indonesia itu sangat mengapresiasi talenta generasi di Wakatobi. Menurutnya, Wakatobi telah memiliki talenta yang sudah terjun di dunia seni.

“Tahun lalu pemenang AMI Award untuk penyanyi pop laki-laki adalah Raim Laode. Di bidang music pengembangan musik tradisi. Ini adalah bukti jika putra-putri Wakatobi bisa menciptakan peluang. Jadi peluang putra-putri Wakatobi dalam ajang ini akan menciptakan peluang sendiri. Arti kata, harus percaya atas kemampuan dimiliki untuk berbuat sesuatu,” pungkas Satria Darma, yang juga dipercaya mengelola Yayasan Music Indonesia.

Mengakhiri penjelasannya, Satria Darma, mengatakan kedepan Wakatobi akan menjadi lokasi dilaksanakan sebuah festival musik tradisi di Sultra. “Tentu yang terbaik dalam festival itu kita akan rekomendasi ke musik Indonesia, termasuk kita akan upload ke berbagai aplikasi musik,” tutupnya. (Tribunbuton.com/adm)