INILAH ALASAN HUGUA MAJU CAGUB SULTRA 2024

2252

KENDARI, TRIBUNBUTON.C0OM – Pilkada serentak 27 November 2024 sudah di depan mata. Para kontestan yang akan ikut berkompetisi khususnya Pemilihan Gubernur (Pilgub) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Tentunya telah mempersenjatai diri, baik itu dukungan Do’a maupun dukungan moril dan materil.

Salah satunya, Ir Hugua. Anggota DPR-RI dapil Sultra itu, saat ini telah menyatakan sikap untuk siap maju sebagai calon Gubernur Sultra dalam pemilihan kepala daerah serentak pada November 2024.

Kesiapannya maju menjadi calon Sultra 01 tersebut. Hugua telah menjalin komunikasi politik kepada hampir seluruh ketua partai politik dan tokoh-tokoh di Sultra maupun di Jakarta.

“Doakan ya, semoga segera terkonsolidasi pintu koalisi partai pengusungnya,” ujar Hugua, dalam keterangan press releasenya via Whatsapp Jumat 26 April 2024.

Hugua, mengungkapkan niat maju sebagai cagub Sultra pada Pilkada serentak November 2024 nanti bukan ajang untuk mencari kekuasaan. Karena menjadi Gubernur adalah untuk mewujudkan cita-cita nasional khususnya daerah Sulawesi Tenggara yang intinya adalah kesejahteraan rakyat.

“Saya maju di Pemilihan Gubernur ini bukan untuk menjadi penguasa. Tetapi bersama rakyat mewujudkan cita-cita nasional dan cita-cita daerah Sulawesi Tenggara yang intinya kesejahteraan rakyat. Kesejahteraan yang mendasar adalah masyarakat terbebas dari tekanan hidup, inti dari itu adalah terbebas dari kemiskinan,” ungkap Hugua.

Menurutnya, potensi Sumber Daya Alam (SDA) Sultra sangat kompleks mulai dari sektor pertanian dan perikanan yang memberi kontribusi sekitar 22 persen dari PDRB, sektor pertambangan sekitar 13 persen dan sektor pariwisata yang tentu mestinya ajaib.

“Saya selalu bilang Sultra itu ‘amazing’ dari sektor pariwisata karena ada semuanya di Sultra mulai dari gunung, laut, rawa, sungai, pantai, terumbu karang, air terjuan, flora dan fauna endemik sultra, kuliner, budaya dan semuanya hebat-hebat serta kualitasnya berkelas dunia,” tutur Hugua.

Jika sektor pariwisata berkembang dengan baik lanjut Hugua. Maka akan mendorong usaha-usaha lain untuk berkembang dengan pesat, mulai industri kreatif, dinamisasi pasar, kuliner, hotel dan restoran, transportasi, pertanian, perikanan dan lain-lain.

Dari aspek geografis, lanjut Hugua, Sultra adalah pusat Alur Laut Kepulauan Indonesia 3 (ALKI 3) sebagai penghubung utama antara kawasan di Indonesia maupun antar negara-negara yang ada di Benua Asia, Benua Australia dan Benua Amerika.

“Jadi posisi geopolitik Sultra sangat strategis untuk menopang perdagangan dunia. Sehingga Gubernur Sultra kedepan sangat seksi untuk kemajuan ekonomi Sultra dan ekonomi Indonesia bahkan ekonomi dunia dan tentunya arah APBD kedepan harus mengacu kepada posisi geopolitik itu,” ucap Hugua.

Mantan Bupati Wakatobi dua periode itu menambahkan, UJ Nomor 32 Tahun 2014 Gubernur adalah wakil Perintah Pusat di daerah. Sehingga salah satu tugas penting Gubernur kedepan adalah menutupi celah fiskal antar kabupaten/kota sesuai dengan visi misi daerah masing-masing sebagai pengejawantahan tugas desentralisasi dan dekosentrasi yang diemban Gubernur.

“Ini yang menjadi kritikan saya selama ini bahwa mestinya Gubernur membangun berdasarkan prinsip memperkuat jejaring antar daerah kabupten/kota sebagai daerah otonom. Gubernur harus memfasilitasi kabupaten/kota ke dalam satu integrasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan visi dan misi Sultra. Dengan demikian maka Sultra dapat menetapkan benchmark pembangunan sesuai dengan posisinya sebagai hubungan ekonomi antar propinsi di Indonesia dan antar benua,” tegasnya.

Peran Gubernur Sultra dalam mendorong iklim investasi yang baik, kepastian hukum dan kemudahan berinvestasi di Sultra dapat memicu pertumbuhan ekonomi Indonesia dan dunia.

Tokoh Pemuda Wakatobi, Sarman, menuturkan apa yang disampikan Hugua itu bukanlah isapan jempol belaka. Pengakuannya itu telah dibuktikan selama menjadi Bupati Wakatobi. Selama menjadi Bupati tak lantas membuatnya menikmati kekuasaan. Karena hampir setiap harinya Hugua selalu memikirkan bagaimana kesejahteraan masyarakat. Al-hasil di masa kepemimpinannya Wakatobi menjadi kabupaten paling maju di Sulawesi Tenggara bahkan Wakatobi lebih terkenal dari Sultra.

“Visi Hugua menjadikan Wakatobi sebagai destinasi pariwisata dunia tak semata-mata tentang membangun brand melancong. Lebih jauh lagi Hugua ingin mewujudkan multi efek ekonomi bagi masyarakat Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko,”

“Mimpi Hugua itu terbukti, selama memimpin, pertumbuhan ekonomi Wakatobi mencapai 11 persen per tahun. Semua tingkatan masyarakat merasakan manfaatnya. Mulai dari petani, nelayan, pedagang, pengusaha kecil hingga besar, merasakan dampak pariwisata yang maju,” beber Sarman.

Sarman, menambahkan pariwisata Wakatobi berdampak sangat besar pada ekonomi masyarakat, adanya wisatawan mendatangkan uang bagi warga setempat, petani dan nelayan dapat menjual produknya dengan harga tinggi, omset para pedagang meningkat, pelaku usaha di bidang jasa kebanjiran pelanggan, semuanya hidup. (Tribunbuton.com/adm)