WAKATOBI, TRIBUN BUTON.COM –
Jelang berakhirnya tahun ajaran 2021/2022. Dan memasuki tahun ajaran 2022/ 2023, Sekokah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar sosialisasi.
Sosialisasi dimaksud berupa kebijakan sekolah yang dihadiri orang tua siswa. Sekaligus dirangkaikan dengan pembagian buku rapor pendidikan siswa. Bertempat di Aula Hotel Wisata, Jum’at (17/6/2022).
Kepala Sekolah (Kasek) SMAN 2 Wangi-Wangi, Hasanuddin, mengatakan sejak memimpin sekolah itu di tahun 2021. Berbagi fasilitas sekolah sudah mulai diperbaiki salah satunya Fasilitas Perpustakaan. Dimana perpustakaan SMA Negeri 2 Wangi-Wangi belum lama ini keluar sebagai terbaik kedua tingkat Sultra, setelah SMAN 1 Kolaka.
“Itulah mengapa setiap ada event ataupun program Pemerintah Propinsi, SMAN Negeri 2 Wangi-Wangi selalu menjadi tempat kegiatan,” ungkap Hasanudin.
Dari segi tanaga pendidik dan kependidikan lanjutnya, semua masih muda dan enerjik. “Ada 54 guru dan tenaga kependidikan. Terdiri dari Sarjana (S1) dan lima diantaranya adalah Magister (S2). Tahun ini juga akan dibangun sanitasi dan UKS dari Pemerintah Propinsi untuk kenyamanan anak-anak kita,” Hasanudin, meyakinkan.
Disamping itu juga kata Hasanudin, SMAN 2 Wangi-Wangi saat ini juga sudah memiliki Musholla untuk kepentingan seluruh civitas. Mengingat sekarang di Era Digital, sarana WIFI di sekolah juga sudah tersedia untuk memperlancar proses pembelajaran siswa.
Serta, civitas SMAN 2 Wangi-Wangi juga sudah bekerja sama dengan Universitas Airlangga, UHO, UNHAS, UHO, serta beberapa universitas Swasta maupun negeri di baik di dalam Sulawesi maupun di luar Sulawesi.
“Singkatnya, semua sudah sangat tersedia dan memadai untuk kepentingan Anak-anak kita semua. SMA Negeri 2 Wangi-Wangi sangat siap untuk menerima dan bekerjasama untuk kebaikan dan kesuksesan anak-anak yang telah dititipkan kepada kami,” pungkas Hasanuddin.
Semntara itu Ketua Cabang Dinas (KCD), Masidiy, mengatakan sosialisasi yang di lakukan SMAN 2 bersama orang tua siswa perlu kita apresiasi. Pasalnya dalam hal mendukung serta meningkatkan kualitas belajar siswa perlu ada kerja sama antara guru dan orang tua.
“Semua ini perlu ada kerja sama serta pengawasan antara dewan guru dan orng tua,” kata Masidy.
Ditambahkannya, saat ini pihak KCD Kabupaten Wakatobi sudah melakukan penegasan terhadap guru-guru SMA yang tidak melaksanakan tugasnya. “Beberapa hari lalu sudah dilakukan sidak guru-guru yang menambahkan masa liburnya,” tutup KCD Wakatobi.
Perlu diketahui, saat ini KCD melalui anggaran provinsi memprogramkan beasiswa bagi 90 siswa SMA, SMK, SLB yang berstatuskan negeri dengan kategori siswa yang tidak mampu, tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah, dan status yatim piatu. (Tribunbuton.com/Din)