BEREDAR ISU LURAH PATIPELONG TOMIA TIMUR AKAN DIGANTI, WARGANYA GALANG PETISI

1041
Syahrul Razak ST, Lurah Patipelong dan isteri.

 

WAKATOBI, TRIBUN BUTON – Isu mutasi dan pergantian pejabat disejumlah unit kerja lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi mewarnai enam bulan pertama perjalanan pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi, H Haliana SE – Ilmiati Daud SE.MSi.

Sejumlah pejabat yang diduga tidak berada di barisan pendukung Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi terpilih. Satu per satu menjadi target untuk digantikan pejabat yang masuk dalam rekomendasi Tim pemenangan dan simpatisan Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi, H Haliana – Ilmiati Daud.

Misalkan, di Kelurahan Patipelong Kecamatan Tomia Timur. Enam bulan pertama pemerintahan H Haliana – Ilmiati Daud, beredar informasi jika Lurah Patipelong yang dijabat Syahrul Razak ST dalam waktu dekat ini bakal diganti dengan calon pejabat lain.

Dengan beredarnya isu tersebut, membuat warga Kelurahan Patipelong bereaksi. Pasalnya, warga Patipelong merasa jika Syahrul Razak saat menjabat Lurah Patipelong merupakan Lurah yang bijaksana terhadap semua warganya. Termasuk dinilai berhasil karena adanya perubahan di wilayahnya terkhusus pembangunan.

Masyarakat Kelurahan Patipelong tidak menerima isu pergantian pejabat lurah dan membuat pernyataan sikap melalui petisi penolakan pergantian Lurah Patipelong. Petisi yang terdiri dari 480 orang dan masing-masing bertanda tangan itu telah dikirim ke Bupati Wakatobi untuk segera mengambil langkah tepat sesuai keinginan masyarakat.

La Maman (30), warga Patipelong mengatakan gerakan itu murni dari masyarakat. Meminta Bupati Wakatobi, H Haliana agar tidak mengganti Lurah Patipelong saat ini.

“Di Januari 2022 ini, kami dengar jika Lurah Patipelong akan diganti. Dari situ beberapa orang tua meminta agar dibuat suatu tindakan agar Lurah ini tidak diganti dengan mengumpulkan tandatangan warga,” ungkap La Maman, Jumat (14/1/2022).

Masyarakat Patipelong lanjut La Maman, sangat menyukai figur dan kinerja Lurah Patipelong. Sehingga Bupati Wakatobi harus mendengar aspirasi warga. “Lurah Patipelong harus dipertahankan, tidak bisa ada pergantian,” ucap La Maman, yang diamini Ketua Karang Taruna Kelurahan Patipelong, Asfiadin SH.

Wa Mariani (49), warga Patipelong lainnya mengatakan sebagai masyarakat Patipelong sangat menyayangkan jika Lurah Patipelong diganti.

“Sebagai masyarakat, saya tidak menginginkan hal itu terjadi. Lurah yang begitu baiknya, bijaknya, pintar merangkul masyarakatnya malah mau diganti. Salah satu contoh, ketika masyarakat mengurus sesuatu di kelurahan, tidak pernah dipersulit. Malahan pak Lurah sendiri yang kerjakan, tanpa kami disuruh lagi putar kiri kanan. Dan tidak pernah meminta aneh-aneh. Ini adalah Lurah yang sangat kami pertahankan. Tolong, jangan diganti,” pinta Wa Mariani dengan tegasnya.

Salah seorang nelayan Patipelong, La Puti (50). Menambahkan masyarakat juga punya hak dalam berdemokrasi. Sehingga masyarakat Patipelong tidak menerima isu pergantian pejabat Lurah di wilayahnya.

“Pak Lurah jelas prestasinya mulai kerja-kerja sosial, pembangunan, penyelesaian masalah, menjabat di pemerintahan dengan baik, penyantun, anak-anak sekolah dibantu dan masih banyak lagi. Alasan apalagi untuk diganti.? Kami masyarakat nyaman dipimpin oleh pak Lurah itu,” ujar Puti.

Tokoh adat di Kelurahan Patipelong, La Mahawani (50) mengatakan pemerintah kelurahan dengan masyarakat harus sepaham, sependapat untuk menciptakan kesejahteraan maupun kenyamanan. Apa yang diinginkan masyarakat, itu adalah hal yang utama dalam mempertahankan kebaikan.

“Kenyamanan masyarakat itu ditentukan pemimpin yang baik. Maka segala sesuatu akan berjalan dengan baik. Insya Allah kesejahteraan itu kita nikamati semua,” pungkasnya. (Tribunbuton.com/Duriani)