KADIS PERTANIAN BUTUR BAKAL LAKUKAN PEREMAJAAN JAMBU METE

672
Kadis Pertanian Buton Utara Ir. Yusuf, M.A.P/tribunbuton.com

 

BUTUR, TRIBUNBUTON.COM – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buton Utara bakal melakukan peremajaan tanaman jambu mete. Pasalnya umur tanaman yang memiliki nama ilmiah Anacardium occidentale ini telah berumur puluhan tahun didaerah binaannya.

Peningkatan produksi jambu mete menjadi program prioritas di instansi yang dipimpinnya saat ini.

“Saya akan mengembalikanp kejayaan petani jambu mete di Kabupaten Butur seperti 20-30 tahun lalu,”tegasnya melalui akun media sosial (Facebook), Yusuf La Sea-Sea, Minggu, 5 Desember 2021.

Menurutnya, usia tanaman mete 20 tahun sudah tidak stagnan, apalagi usia jambu mete yang telah berusia di atas 40 Tahun. Sehingga masyarakat harus melakukan peremajaan guna meningkatkan produksi tanaman.

“Kita tebang dan kita ganti dengan yang baru, Itu namanya rehabilitasi dan peremajaan tanaman, Itu yang saya mau lihat,”kata Yusuf.

Kendati demikian, Yusuf mengaku, ada beberapa hal yang harus dipenuhi agar program atau kegiatan itu bisa berjalan dengan baik.

Pertama, dukungan petani itu sendiri. Kata dia, tanpa kesediaan petani, upaya ini akan sia-sia. Sebab sementara ini ada keengganan petani untuk menebang jambu tuanya untuk diganti dengan tanaman baru.

“Butuh sosialisasi yang intens untuk meyakinkan petani bahwa jambu tua mereka sudah tidak produktif lagi dan karenanya sudah waktunya diremajakan,” jelasnya.

Kedua, kesiapan Dinas, yakni siap anggaran dan personil untuk mendata calon petani calon lahan dan kemampuan melakukan pendampingan selama kegiatan berjalan dan beberapa waktu sesudahnya.

Ketiga, keberpihakan anggaran. karena hal ini adalah kegiatan yang sedikit ‘keluar dari pakem’ tentu memerlukan dana yang relatif besar.

“Misalnya kita butuh dana kompensasi untuk petani yang bersedia menjadi pelaku awal kegiatan ini. Dana pendampingan dan untuk menyiapkan sarana dan prasarana,” ujarnya.

“Keempat, tersedia benih jambu mete yang berkualitas. Ini yang paling pokok,” sambungnya.

Hal itu dimaksudkan agar tidak terlalu membebani anggaran daerah. Menurutnya hal-hal yang bisa dimintakan bantuan di tingkat provinsi atau pusat dapat dimaksimalkan.

Yusuf mengaku, jika tidak ada perubahan, Kabupaten Butur mendapat bantuan benih jambu mete untuk luasan 100 hektare, DIPA Kementan RI tahun 2022 ini. Lanjut Yusuf, itu adalah benih yang berkualitas karena tersertifikasi oleh lembaga yang berwenang dan kompeten.

“Saya menantang petani jambu mete yang mau meremajakan jambu metenya untuk melaporkan luas lahannya dan kebutuhan benihnya. Semoga gayung bersambut dan upaya kita mengembalikan kejayaan petani jambu mete di Buton Utara bisa kita wujudkan bersama,” ujarnya di media sosial resminya. (m1)