BUSEL, TRIBUNBUTON.COM – Dinas Pertanian Kabupaten Buton Selatan (Busel) terus melakukan penyempurnaan penggunaan kartu tani bagi kelompok tani. Kartu tani dirancang khusus untuk mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi sekaligus berfungsi sebagai Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang sudah bekerjasama dengan BNI.

Kepala Dinas Pertanian L M Idris, mengatakan penerima kartu tani adalah para petani yang tergabung dalam kelompok tani. Lalu kemudian mengusulkan kebutuhan pupuknya dalam kegiatan usaha taninya.
“Katakan, di dalam satu kelompok tani itu anggotanya ada 20 orang tetapi yang membutuhkan pupuk ada 5 orang itulah yang akan mendapatkan kartu tani,” ujarnya, ditemui di ruang kerjanya, Kamis 26 November 2021.
Kelompok tani yang tidak mengusulkan kartu tani melalui elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK), akan membeli pupuk tani dengan harga yang sangat mahal. Untuk itu kartu tani diberikan kepada kaum petani yang diterapkan oleh Kementrian Pertanian (Kementan) agar tepat sasaran.
Kata dia, pengurusan kartu tani sudah bisa diakses melalui online. Masing-masing kecamatan di Busel sudah memiliki admin untuk membantu kelompok tani dalam pengurusan kartu tani.
Penyebaran kartu tani di Kabupaten Buton Selatan sudah mencapai 1.085 dari total kurang lebih 5.500 orang petani yang terdaftar di Dinas Pertanian. Peyebaran kartu tani di wilayah Kabupaten Buton Selatan di antarannya ada di Kadatua, Batu Atas, Siompu, Siompu Barat, Batauga dan yang terbanyak berada di Delapandewa.
L M Idris berharap kedepannya agar para kelompok tani sudah memiliki kartu tani dalam memudahkan para pelaku usaha tani untuk mendapatkan pupuk yang bersubsidi sekaligus meningkatkan produksi hasil tani yang ada di wilayah Kabupaten Buton Selatan. (Flash)