BAUBAU, TRIBUNBUTON.COM – Sejumlah wartawan mengikuti simulasi tatacara meliput aksi unjuk rasa dan penentuan posisi yang tepat untuk mengambil foto maupun video di Polres Baubau, Jumat 08 Oktober 2021. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman dan jatuhnya korban saat liputan aksi unjuk rasa.
Kasat Sabhara Polres Baubau, AKP Maktubu, mengatakan dalam unjuk rasa ada tiga situasi yang harus diketahui. Pertama situasi hijau yaitu unjuk rasa yang berlansung damai dan tertib, wartawan dibolehkan mengambil gambar dari sisi mana saja. Kedua, situasi kuning, apabila massa dan aparat kepolisian terlibat saling dorong, posisi wartawan harus berada di samping kiri dan kanan dengan jarak 20 sampai 30 meter.
“Situasi ketiga yaitu merah, apabila terjadi aksi lempar batu busur gas air mata, wartawan harus berada di belakang aparat dengan jarak 20 hingga 50 meter,” ujarnya.
Sementara itu, Kabag Ops Polres Baubau, AKP Bagio, menjelaskan keterlibatan media dalam simulasi penanganan unjuk rasa dilakukan untuk menyamakan presepsi posisi dan tempat teraman untuk wartawan saat meliput terjadinya unjuk rasa. Keterlibatan pihak media dengan keterlibatan penanganan unjuk rasa sangat baik.
“Kami bersukur saat latihan sekarang ini rekan media ikut bergabung dalam kegiatan latihan itu untuk menyamakan presepsi,” jelas Bagio.
ia mengharapkan, ketika terjadi kegiatan peliputan dan kegiatan penanganan dapat berjalan selaras dengan baik. “Karena dengan menyikapi ada beberapa peristiwa rekan media saat latihan penanganan unjuk rasa tidak pernah mengikuti sehingga pada saat unjuk rasa belum menyamakan presepsi bagaimana menempatkan diri dalam pengambilan gambar atau pengambilan data unjuk rasa dan adanya kegiatan latihan unjuk rasa bersama ini kami sangat berterimakasih jadi dilapangan nanti kita bisa satu presepsi untuk penanganan unjuk rasa,” tutupnya.(p1)
