DRS RUSLAN RZ M, PERNAH JADI WASIT CATUR NASIONAL BERSERTIFKAT

5365

Profil

DIA adalah Drs Ruslan RZ M, pria kelahiran Bone-bone 5 Januari 1965 silam. Saat ini ia menjabat sebagai Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Tapi tak dusangka pak Ruslan memiliki banyak prestasi di masa silam.

Pria penyuka sate kambing ini, kala itu masuk perguruan tinggi lulus bebas tes. Ia selalu menjadi duta daerah dalam kegiatan olahraga catur mewakili Kota Baubau dan provinsi Sultra dalam even pertandingan catur tingkat nasional.

Ia pernah menjadi pengurus dan Ketua Umum Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kota Baubau sebagai ketua umum. Bahkan pria yang memiliki hobi olahraga ini pernah menjadi wasit nasional catur bersertifikat.

Ia selalu menanamkan kejujuran dan keikhlasan dalam bekerja baik kepada keluarga, anak-anak dan bawahan di kantor. “Harus loyal dan patuh akan petunjuk dan arahan yang telah ditentukan sesuai Tupoksi dan SOP yang telah digariskan,” kata pasangan dari Marlia SE ini.

Ruslan mengawali pendidikannya di SDN 1 Bone-Bone tamat tahun 1977, SMPN 3 Betoambari tamat tahun 1981, SMAN 2 Baubau tamat tahun 1984. Pria yang hoby olah raga ini melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi di Universitas Halu Oleo (Unhalu) tahun 1991 dan melanjutkan ke jenjang magister di Unidayan dan wisuda tahun 2010.

Sudah banyak pekerjaan yang ia lalui dan ia lulus tes formasi BKKBN Kabupaten Buton, lalu menjadi Lurah Tarafu Kota Baubau, Kabid Pengawasan dan Hubungan Industrial Dinsos Nakretrans Kota Baubau, Kabid Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Baubau. Ia pernah menjadi Camat Batu Poaro Kota Baubau, Sekretaris BPBD Kota Baubau dan kini sebagai Kadis DKP.

Ayah dari M A Alfies A Perdana Ruslan Saputra dan M Jul Anugrah Ruslan Saputra ini juga pernah aktif berorganisasi. Sebagai anggota senat mahasiswa sewaktu kuliah, pengurus Ampi Kota Baubau, dan pengurus KNPI Kota Baubau.

Dalam keluarga ia selalu menekankan untuk selalu mensyukuri segala rezeki dan kemudahan yang diberi oleh Allah sebagai karunia. Terutama nikmat kesehatan, kebahagiaan yang tak terhingga. (Azhar)