KACAB PELNI BAUBAU: PELABUHAN MANA YANG TIDAK ADA CALO?

653

 

BAUBAU, TRIBUNBUTON.COM – Razia premanisme yang dilakukan Polres Baubau di pelabuhan, memantik harapan publik agar juga ikut menertibkan dugaan praktek percaloan tiket. Warga mengeluh kesulitan memperoleh tiket karena banyaknya calo.

Warga netizen melalui komentar di Face Book (FB) menilai praktek percaloan juga harus ditertibkan, termasuk parkir liar yang dinilai semuanya meresahkan warga. Beberapa komentar itu sebagai berikut.

Pemilik aqun Erna Said Erna menulis “Pungli skalian pak, jangan cuma preman…. krn pungli bermodus parkir, sangat2 buanyak di kota bau2…..🙏.”

“Calo-calo di sana sangat terstruktur rapi sehingga dengan bebasnya mereka bikin punya2 klu di pelni/ pelabuhan,” tulis aqun YS Labukutorende.

“Bagaimana dgn buru d jembatan batu khususnya untuk spit jurusan siompu.
Jasa angkat barangnya tdk masuk akal.perna saya mau muat mesin cuci,di minta 150.000,padahal jarak spet n tempat mesin cuci saya dekat,di tambah mesin cuci itu ringan.kata buru d sana barang baik kecil maupun besar harus buru yg angkat,sy tdk setuju skl sprt itu krn apa buru d spit siompu itu resmi atau perorangan.
Tolong pak polisi sekali2 jalan jalan d sana,” La Ode Iklasiakamea Ode di beranda berita tribunbuton.com.

“Di pasar pasar juga bnyak skali parkir liar,” tulis Ramdan Ode.

Kepala Cabang PT Pelni menjelaskan
semua tiket dijual online dan semua orang dapat membelinya.

“Terkait calo sekarang pelabuhan mana yang tidak ada calo, di bandara mana yang tidak ada calo?” ujarnya ketika dihubungi via telepon seluler.

Menurut dia, Baubau (Buton, red) merupakan daerah kepulauan. Sehingga sulit untuk membedakan calo ataukah yang membantu saudaranya untuk mendapatkan tiket.

“Tiket yang sekarang ini memang semuanya sudah habis, nanti kita verifikasinya pada saat penumpang itu masuk di terminal penumpang,” jelasny.

Kata dia, nama yang tertera di tiket dan rapid test harus sama. “Jadi kalo kita beli tiket pesawat di travelokapun tidak akan bisa diverifikasi itu calo atau pribadi atau bagaimana,” katanya.

Perlu diketahui, saat ini penjualan tiket hanya tersedia 50 persen akibat masih pandemi Covid-19.

Sementara itu, Kapolsek KP3, Iptu Yudhi Widhia Sarono SH, ketika dikonfirmasi soal razia premanisme, apakah akan dirazia dengan calo tiket Pelni? Yudhi tidak memberikan tanggapan dan meminta untuk mengkonfirmasikan hal itu ke pihak Pelni. (ishar)