BAUBAU, TRIBUNBUTON.COM
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Muhammadiyah Buton di nilai telah membohongi publik dengan mengatas namakan sebagai Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Buton (Presma Um Buton). Hal tersebut terjadi pada rapat kerja Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Sultra yang sekaligus dihadiri Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi, di Hotel Claro Kendari, Senin 30 November 2020.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Buton, Ilham, mengatakan dalam kegiatan pelantikan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Sultra dengan terpilihnya dia sebagai Koordinator Wilayah Badan Eksekutif Mahasiswa Sulawesi Tenggara (Sultra) maka sudah tentu ada pengklaiman diri. Dimana marwah organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)Se-Sulawesi Tenggara (Sultra) Dikoordinir oleh BEM Fakultas.
“Ini (La Yurfin) lucu-lucu saja yang dia lakukan SK-Presma Um Buton Saja tidak punya malah mengklaim diri dalam forum formal mahasiswa sebagai Presiden Mahasiswa Um Buton,” ungkap Ilham saat via telepon seluler.
Sementara itu, Ketua terpilih Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sulawesi Tenggara Adi Maliano, mengungkapkan bahwasanya secara pribadi memang ia bersama rekan-rekan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sulawesi Tenggara (Sultra) delegasi dari Perguruan Tinggi yang ada di Sulawesi Tenggara menganggap La Yurfin sebagai Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Buton dengan pengklaiman dirinya tersebut.
“Semenjak bulan Maret 2020 lalu ia mengaku sebagai Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Buton,” jelasnya.
Terkait AD/ART dalam SK penunjukan pemberhentian dia sebagai Koordinator Wilayah Badan Eksekutif Mahasiswa Sulawesi Tenggara dalam komposisi susunan kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sulawesi tenggara (Sultra) sementara dalam peninjauan. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Buton.
Yurfin terkait hal dirinya membatah hal demikian. Hadirnya dirinya di Kota Kendari bukan mengatasnamakan sebagai Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Buton tetapi delegasi sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah dalam mewakili kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Sulawesi Tenggara.
“Secara pribadi saya tidak punya SK Presma UM Buton, hanya klaim rekan-rekan mahasiswa saat di Kota Kendari memanggil saya sebagai pak pres,” jelasnya.
Lanjutnya ia menambahkan, secara kehormatan saya mendapat restu dari pimpinan tinggi kampus Universitas Muhammadiyah Buton dalam hal ini Wakil Rektor 3.(p5)