
WAKATOBI, TRIBUN BUTON (Duriani)
Almarhum mantan Wakil Bupati Wakatobi periode 2006-2011, Ediarto Rusmin dikenal sebagian orang Wakatobi memiliki kedekatan emosional dengan sejumlah elemen masyarakat Wakatobi.

Almarhum sebelum meninggal dunia, sempat terlibat dalam kegiatan politik bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi H Arhawi – H Hardin La Omo. Dan didaulat sebagai Ketua dewan penasehat tim pemenangan.
Almarhum Ediarto Rusmin dikenal sebagian masyarakat Wakatobi khususnya dikalangan aktivis sebagai maha guru. Dengan simbol tersebut, almarhum disebut-sebut sebagian orang jika memiliki gerbong besar dalam panggung politik.
Hal itu terbukti, meskipun almarhum tidak ada lagi dalam barisan perjuangan pemenangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati H Arhawi – H Hardin La Omo. Namun orang-orang dibelakang almarhum tetap tegak lurus mendukung paslon dengan tagline Halo itu.
“Saya dan semua teman-teman berada di sini karena pesan almarhum (Ediarto Rusmin, red). Kalau bukan itu, mending kami tinggal-tinggal di Kendari,” tegas AWR, saat pengukuhan relawan Paslon Halo Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Sabtu (29/8/2020).
Pada kesempatan itu, H Sairuddin La Aba, mewakili keluarga besar almarhum Ediarto Rusmin mengatakan cita-cita dan perjuangan almarhum mendukung dan memenangkan Paslon Halo akan dilanjutkan.
“Semua hujatan kami akan hadapi dengan senyum. Karena setiap orang punya hak konstitusi. Kerja ikhlas akan mendempak hujatan. Kami selalu mengedepankan politik santun serta menciptakan militansi agar berada digaris terdepan dalam perjuangan,” ujar H Sairuddin La Aba.
Sementara itu putra pertama almarhum, Gibran, yang hadir langsung mewakili almarhum bapaknya mengatakan pesan ayahnya dalam perjuangan untuk Paslon Halo harus dilaksanakan.
“Saya ingin menyampaikan pesan almarhum Bapak, kita harus solid karena itu adalah cita-cita besar almarhum. Saya berada di sini adalah simbol dan amanah Bapak,” teriak Gibran yang sontak mendapat applaus ribuan pendukung Paslon Halo. (*)