BUTUR, TRIBUNBUTON.COM (Asm)
Abu Hasan 2 Periode (AH2P) lebih memilih mengembangkan ekonomi rakyat ketimbang mengolah tambang. Sektor pertambangan akan diprogram sesuai perkembangan daerah bila perekonomian rakyat sudah mapan dan kuat.
“Jika pertanian sudah kuat, sektor perikanan sudah kuat, usaha mikro kecil sudah kuat, industri kecil menengah sudah kuat. Akan kita pertimbangkan untuk buka tambanng. Sebab sudah tidak ada masalah karena sudah ada keseimbangan antara tambang dengan ekonomi kerakyatan,” kata Abu Hasan kepada awak media di Desa Jampaka, Kamis 18 Juni 2020.
Ketua DPD-PDIP Sultra ini menjelaskan potensi Sumber Daya Alam dan ekonomi rakyat harus dikembangkan dan dijaga kelestariannya. Bila investor masuk mengolah kandungan bumi seperti aspal, nikel, dan minyak maka kelestarian hutan akan punah, gunung-gunung jadi tandus.
Sektor ekonomi rakyat lebih permanen dan berjangka panjang. Kesinambungan lingkungan lebih terjamin sehingga masyarakat Butur tidak menghadapi problem dengan dampak kerusakan hutan dan masa depan rakyat akan terus terjamin kemakmurannya. Bahkan ekonomi lokal mampu menyerap tenaga kerja lokal sekitar 70% dari sektor pertanian dan perikanan juga disektor perkebunan. Sementara tenaga kerja yang untuk sebuah tambang akan lebih banyak menyerap tenaga kerja dari luar daerah.
“Kalau tambang hadir di Butur, tenaga kerjanya lebih banyak menyerap orang luar yang mempunyai skill. Putra daerah akan menjadi penonton didaerahnya sendiri,” ujarnya.
Menurutnya Sektor tambang memerlukan tenaga ahli. Sementara kualitas sumber daya manusia di Butur sedang disiapkan landasannya untuk lebih maju dan bisa bersaing dengan tenaga ahli dari luar daerah. olehnya itu ekonomi rakyat terus ditumbuh kembangkan agar tidak ada lagi kesenjangan.
“Bila kedepannya ekonomi rakyat sudah kuat, keseimbangan alam tetap terjaga, insya allah tambang akan kita buka. setelah generasi muda butur memiliki skill tinggi dan mampu bersaing dengan tenaga dari luaa daerah,” paparnya.(#)