WAKATOBI, TRIBUN BUTON (Duriani)
Kunjungan Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi, di Kabupaten Wakatobi memberikan angin segar terhadap status Wakatobi sebagai salah satu dari sepuluh destinasi pariwisata prioritas di Indonesia.
Menurut Menhub RI, kedatangannya di Wakatobi merupakan perintah Presiden Joko Widodo untuk meninjau langsung infrastruktur perhubungan disemua daerah yang akan dijadikan sepuluh Bali baru di Indonesia.
Sehingga apa yang dilihat dan hasil diskusi dengan Bupati Wakatobi. Akan dibahas di internalnya untuk kemudian dilaporkan langsung kepada Presiden RI.
“Tadi saya sudah diskusi dengan Bupati Wakatobi dan teman-teman Perhubungan. Hasil diskusi ini akan kami bahas khususnya daya dukung, kemudian saya laporkan kepada Bapak Presiden RI,” ungkap Menhub RI kepada sejumlah awak media di Bandara Matahora Wakatobi, Jumat (28/2/2020).
Dari hasil pengamatannya, Budi Karya Sumadi, menjelaskan jika status Bandara Matahora Wakatobi sudah relatif. Kedepan, pihaknya akan membangun komunikasi lintas sektor. Sehingga daya dukung penerbangan ke Wakatobi bisa terkoneksi dengan daerah lainnya.
“Bandaranya sudah relatif. Paling kita tambah panjangnya minimal 2.200 meter. Kedepan kita tinggal memikirkan agar Bandara Wakatobi bisa terkoneksi dengan daerah lain. Karena saya lihat ini belum ada rute Wakatobi-Makassar atau Wakatobi-Bali,” ucap Menhub RI.
Budi Karya Sumadi, menegaskan bahwa kedatangan di Wakatobi merupakan perintah langsung Presiden RI. Untuk melanjutkan program sepuluh destinasi pariwisata prioritas. Sehingga hasil dalam kunjungannya itu akan dianggarkan dalam APBN 2021 nanti.
“Kedatangan saya di Wakatobi ini untuk menuntaskan rencana Bapak Presiden yakni sepuluh destinasi pariwisata prioritas. Tahun 2021 nanti kita akan anggarkan sesuai kebutuhan prioritas,” umbar Menhub.
Menhub RI, pada kesempatan itu juga mengatakan bahwa berdasarkan hasil diskusi singkat dengan Bupati Wakatobi dan Forkopinda. Wakatobi sebagai salah satu destinasi pariwisata prioritas harus ada dukungan armada laut.
“Hasil diskusi tadi juga bahwa Wakatobi harus ada dukungan armada laut. Ini juga akan kami bahas secara khusus sebelum melaporkannya kepada Bapak Presiden,” tutup Budi Karya Sumadi. (*)
