BAUBAU, TRIBUNBUTON (Ilwan)
Masa tanam bagi masyarakat desa menjadi salah satu yang sakral untuk dihadapi. Bahkan, sebelum memasuki masa tanam diawali dengan doa selamat agar selama poroses menanam nantinya bisa mendapatkan hasil yang melimpah.
Akhir pekan lalu tepatnya senin 28 Oktober 2019, masyarakat Desa Kaongkeongkea Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton melaksanakan pesta kampung. Ritual pesta kampung ini menjadi tradisi tahunan saat memasuki masa tanam.
Parabela Desa Kaongkeongkea, La Saani, mengungkapkan estap adat yang dikenal masyarakat Desa Kaongkeongkea dengan Kagasiano Kampo ini dilakukan selama dua hari dua malam. Hal ini dalam rangka masa tanam yang ditandai dengan pembersihan lahan kebun.
“Setiap harinya menapilkan tarian adat masyarakat lokal, Malam pertama disebut dengan “Patanda” yang diisi dengan lagu lagu daerah yang perannya adar dalam masa tanam berikutnya mendapat hasil yang maksimal, Sedangkan untuk hari kedua dilakukan ritual “Sampu Galampa” dimana seluruh masyarakat desa mulai dari tokoh adat, tokoh masyarakat dan muda mudi berbaur bersama di Baruga untuk makan bersama.
Dalam acara ini di selingi dengan tarian daerah yakni tari linda, Ini bentuk kesyukuran masyarakat desa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas hasil panen sebelumnya sehingga bisa berlanjut dimasa taman yang akan datang.
“Tidak sampai disitu saja kegembiraan masyarakat karena malam harinya akan dilanjutkan kembali dengan pegelaran tari Linda dan pajoge yang di iringi musik tradiosional yang dilakukan hingga pagi hari.
Pesta kampung diakhiri dengan tarian penutup Tari Mangaru karena keesokan harinya akan dimulai dengan pembersihan lahan kebun sebagai tanda masa tanam dimulai, tutup (#)