Bulan Maret, Diperkirakan Kota Baubau Akan Terus Diguyur Hujan

74

BAUBAU, TRIBUNBUTON.COM – Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer terkini. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Betoambari Baubau mendeteksi adanya gangguan tropis berupa sirkulasi siklonik yang akan terjadi selama Maret 2025.

Kondisi ini membentuk perlambatan kecepatan angin, atau biasa disebut konvergensi pada wilayah Sulawesi Tenggara.

Kepala BMKG Stasiun Betoambari Baubau, Hadi Setiawan STr.Met, melalui Prakirawan Cuaca La Ode Nurdiansyah, mengatakan suhu permukaan laut yang hangat dengan anomali positif di wilayah perairan Kepulauan Buton, dapat meningkatkan potensi penguapan atau penambahan massa uap air di atmosfer yang dapat menyebabkan cuaca berubah-ubah dan tidak stabil.

“Selain itu BMKG memprediksi adanya propagasi Madden Julian Oscillation (MJO) ke arah Samudra Hindia bagian timur (Fase 3), yang dampaknya akan lebih meluas di wilayah Indonesia bagian tengah termasuk di wilayah Kepulauan Buton,” ujar Nurdiansyah, Jumat 14 Maret 2025.

Dijelaskan, untuk sepekan terakhir kondisi cuaca di wilayah Baubau dan sekitarnya terpantau masih terjadi hujan dan petir dengan kisaran suhu udara antara 24,4 hingga 32 derajad celcius.

Situasi ini kata dia, dipicu oleh aktifnya Gelombang Kelvin, serta kondisi atmosfer yang labil, juga terpantaunya daerah perlambatan kecepatan dan belokan angin di sekitar wilayah Kepulauan Buton.

“Kondisi ini diperkirakan masih akan terjadi hingga sepekan ke depan, yang dapat meningkatkan potensi hujan signifikan di wilayah Kepulauan Buton,” katanya.

Dilanjutkan, kombinasi dari beberapa gangguan tropis tersebut berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan. Dan yang patut diwaspadai, adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat juga petir.

“Angin kencang juga dapat terjadi sewaktu-waktu untuk wilayah Buton Tengah, Buton Selatan, terutama Kota Baubau,” ujar Ian, sapaan akrab prakirawan tersebut.

Olehnya, masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan, dengan selalu mengupdate informasi cuaca baik melalui media sosial maupun pemberitaan.

Pihak BMKG juga mengeluarkan beberapa himbauan penting, dengan siap siaga dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja diwilayah masing-masing.

“Paling utama waspada terhadap kemungkinan hujan lebat disertai petir, jalanan licin yang berpotensi mengancam keselamatan juga perlu diperhatikan, jangan lupa untuk tetap tenang saat menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan,” tutupnya.

Laporan: La Ode Adrian Dwi Putra