BUSEL, TRIBUNBUTON.COM – Ir Hugua, kembali mendapat dukungan pegiat pariwisata di Kabupaten Buton Selatan (Busel). Dukungan itu sebagai bentuk sikap politik pegiat pariwisata Busel dalam mendukung Hugua maju calon Gubernur Sultra. Pada Pilgub Sultra 27 November 2024 mendatang.
Pegiat pariwisata Busel meyakini dan berharap sosok Hugua akan membuat pariwisata Busel berjaya jika menjadi Gubernur Sultra. Ketika halnya saat menjabat Bupati Wakatobi dua periode.
“Kami mendukung Pak Hugua karena yakin ditangan beliau pariwisata Buton Selatan akan berjaya seperti di Wakatobi,” kata Ali Nimad, koordinator pegiat pariwisata Busel, Sabtu April 2024.
Menurutnya, sebagai daerah pariwisata tentu akan berdampak pada perputaran ekonomi khususnya masyarakat lokal. Jika dalam sehari ada pergerakan orang dari satu tempat ke tempat lain (wisata), maka dipastikan ada perputaran ekonomi di tempat yang dituju.
“Bisa dibayangkan ketika satu orang itu melakukan perjalanan wisata tentu yang hidup itu sektornya banyak sekali. Mulai transportasi, rumah makan, toko oleh-oleh, sampai warung kecil dan sebagainya,” ujar Ali Nimad.
Ali Nimad dan kolega mendukung Hugua bukan hanya karena berhasil bangun pariwisata di Wakatobi. Tapi lebih dari itu Hugua sudah hadir lebih dari 30 tahun lalu membangun ekonomi masyarakat di Buton Selatan.
“Dari tutur orang tua saya, juga ingatan saya bahwa sejak tahun 1991 pak Hugua membawa program bantuan air bersih dan sanitasi desa. Ada juga program pelatihan dukun bayi desa, program pangan dan gizi, program peningkatan ekonomi desa sampai pengembangan koperasi,” katanya.
Semua program itu lanjutnya, Hugua menggunakan atau membawa anggaran dari luar negeri. Mulai dari lembaga donor Jerman, Amerika Serikat, Australia sampai New Zealand. Kontribusi Hugua di Buton Selatan ini sangat kompleks dan menjadi aktifis LSM dengan membawa kekayaan luar negeri untuk kepentingan masyarakat Sultra.
Ali Nimad, mengatakan contoh yang menarik dari bantuan yang didatangkan Hugua dari luar negeri adalah program pengembangan koperasi di desa Pogalampa Kecamatan Batauga. Dengan bantuan dana dari LSM Sintesa milik Hugua sebanyak Rp1,5 juta itu sekitar 30 tahun lalu. Saat ini telah mencapai omset sekitar 2 miliar dan masih bergulir membantu kredit bagi 99 persen ibu-ibu rumah tangga.
“Kita butuh pola-pola pemberdayaan masyarakat seperti ini, secara mandiri dapat bergulir di tengah masyarakat. Sebaiknya kedepan pemerintah lebih memberikan kail dan umpannya sehingga masyarakat dapat melipat gandakan sesuai selera masing-masing,” tutupnya. (Tribunbuton.com/adm)