WAKATOBI, TRIBUNBUTON.COM – Pemerintah Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar seremonial penjemputan dan penerimaan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Haluoleo (UHO) Tahun 2024.
Sebanyak 676 Mahasiswa KKN UHO tahun 2024 beserta 46 dosen pembimbing yang akan tersebar di 46 desa/kelurahan di Wakatobi. Diterima langsung Bupati Wakatobi, H Haliana. Bertempat di pelataran Kantor Bupati Wakatobi, Sabtu 2 Maret 2024.
“Baik secara pribadi, maupun mewakili jajaran Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Wakatobi mengucapkan selamat datang Mahasiswa KKN UHO di Wakatobi,” ucap Bupati Wakatobi saat seremonial penerimaan itu.
Bupati Wakatobi menyebut jika kehadiran 676 mahasiswa dan 46 dosen pembimbing itu bukan hanya hadir guna melaksanakan kegiatan KKN tahun 2024. Namun sekaligus berwisata gratis selama 30 hari kedepan.
Menurut H Haliana, sebutan berwisata gratis di Wakatobi sangat beralasan. Karena Kabupaten Wakatobi sejak 12 Juni 2013 melalui sidang Unisco di Paris Prancis ditetapkan sebagai daerah Cagar Biosfer kedelapan di Indonesia.
Selain itu juga, Kabupaten Wakatobi sebagai Taman Nasional laut terbesar kedua di Indonesia. Wakatobi juga sebagai daerah Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan masuk dalam rencana pemerintah pusat menciptakan 10 Bali baru di Indonesia.
“Kabupaten Wakatobi juga sebagai satu dari lima daerah di Indonesia yang dijadikan pemerintah pusat untuk model hilirisasi rumput laut,” ujar Bupati Wakatobi dengan nada promosi.
Dikatakannya, kehadiran mahasiswa KKN UHO berserta dosen pembimbing tersebut. Tentunya dengan membawa berbagai jenis disiplin ilmu dan jurusan. Tentunya sangat diharapkan dapat berkontribusi besar terhadap Kabupaten Wakatobi khususnya desa dan kelurahan yang memiliki potensi.
“Harapan kami seperti kata pepatah bahwa Dimana Bumi Dipijak maka Disitulah Langit Dijunjung. Sebagai daerah wisata, kami terbiasa menerima tamu dan menjujung tinggi etika terhadap tamu. Jika terdapat kebiasaan yang mungkin tidak sama dengan kebiasaan di daerahnya masing-masing. Harapan kami agar bisa menyesuaikan” pinta Bupati Wakatobi.
Untuk seluruh kepala desa dan lurah serta tokoh-tokoh masyarakat yang menjadi lokasi kegiatan KKN. Bupati Wakatobi minta untuk bisa mengawal dan memberikan nasehat khususnya hal-hal yang perlu dihindari selama berada dalam masa kegiatan.
Sementara itu, Rektor UHO yang diwakili Ketua Dewan Pertimbangan UHO, Prof DR Ir H La Ode Safuan MSi, dalam sambutannya meminta mahasiswa KKN UHO untuk sedapat mungkin menjadi teladan di desa/kelurahan tempat kegiatannya.
“Kurang lebih selama 30 hari masa kegiatan, ka.i sebagai almamater sangat mengharapkan bisa memberi arti dalam hal memberikan semangat pemikiran dan tentu saja yang paling penting adalah bisa mempertontonkan etika yang baik di tengah-tengah masyarakat,” harap Ketua Dewan Pertimbangan UHO.
Sebagai mahasiswa lanjutnya, harus menjadi pelopor perubahan di masyarakat. Selama 30 hari kedepan, akan banyak pengalaman didapat termasuk hal-hal yang tidak pernah didapatkan di bangku pendidikan. Disitulah peran-peran untuk mempraktekan bersama masyarakat membangun negeri lebih baik.
“Saya sangat berharap kepada Bupati Wakatobi. Khususnya seluruh masyarakat Sultra yang ada di Wakatobi untuk dapat memberikan pembelajaran kepada mahasiswa kami. Meskipun selama 30 hari ini mereka bisa belajar bagaimana kearifan masyarakat Wakatobi untuk menjadi salah satu wilayah yang dibanggakan,” ucap La Ode Safuan, yang juga sebagai putra Wakatobi.
Ketua Dewan Pertimbangan UHO menambahkan 676 mahasiswa KKN UHO 2024 berasal dari berbagai daerah di Sultra. Dimana masing-masing memiliki budaya dan adat istiadat. Namun selama kegiatan harus bisa beradaptasi dengan budaya di Wakatobi. (Tribunbuton.com/adm)