WAKATOBI, TRIBUNBUTON.COM – Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai daerah kepulauan dan menjadi salah satu daerah Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di indonesia. Konektivitas khususnya jalur udara sangat diperlukan.
Meskipun saat ini ada salah satu maskapai penerbangan swasta yang membuka rute Wakatobi – Kendari. Namun dengan rute dua kali seminggu, membuat banyak wisatawan membatalkan niatnya datang di Wakatobi. Hal itu dikarenakan jadwal penerbangan ke Wakatobi tidak konek dengan jadwal waktu libur para calon wisatawan.
Corp Director of Business Development dan Sales Marketing Sahid Group pihak pengelola Patuno Resort, Vivi Herlambang, mengungkapkan dengan jadwal penerbangan Kendari – Wakatobi saat ini hanya dua kali seminggu. Banyak calon wisatawan yang hendak menyelam di Wakatobi mengurungkan niatnya.
“Para calon tamu ini kan rata-rata waktu liburnya hari Sabtu dan Minggu. Sedangkan jadwal pesawat dari Wakatobi ke Kendari Jumat dan Senin. Sehingga dengan jadwal ini tidak memungkinkan. Itulah antara lain keluhan calon tamu kami,” ungkap Vivi Herlambang, Sabtu 4 November 2023.
Menurut Vivi Herlambang, jika jadwal penerbangan dari dan ke Wakatobi tiga kali seminggu seperti dulu. Dipastikan angka kunjungan ke Wakatobi khususnya tamu Sahid Group terus berlanjut. Hal itu karena calon wisatawan bisa mengambil jadwal sesuai waktu libur kantor.
“Dulu saat jadwal penerbangan masih tiga kali seminggu, tamu-tamu kita berkisar 40-70 orang per Minggu. Sekarang, kadang dalam sebulan nol kunjungan. Dan kemungkinan hotel-hotel lain di Wakatobi akan mengalami hal yang sana,” ucap ibu Vivi sapaan akrab Vivi Herlambang.
Dengan kondisi pariwisata Wakatobi saat ini yang mengalami trend penurunan dari segi angka kunjungan. Vivi Herlambang, berharap pihak-pihak terkait bisa melakukan upaya-upaya agar pariwisata Wakatobi kembali seperti dulu.
“Kita berharap banyak Bupati Wakatobi dan pihak Wings Air bisa memikirkan terkait konektivitas udara. Kita butuh banyak pesawat karena kapal laut tidak bisa,” harapnya.
Ditambahkannya, jika konektivitas udara kembali normal seperti dulu. Angka kunjungan ke Wakatobi dipastikan terus meningkat, dan masyarakat pun bisa merasakan dampaknya.
Untuk diketahui, sejak beberapa tahun terakhir. Banyak hotel di Wakatobi tidak memiliki tamu. Bahkan ada sejumlah hotel terlihat tidak terurus. Sejumlah pelaku usaha jasa penunjang pariwisata memilih pindah profesi untuk menyambung hidup. (Tribunbuton.com/adm)