BUTUR, TRIBUNBUTON.COM – Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kabupaten Buton Utara (Butur) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Safiudin, menghimbau mitra BPJS khususnya jejaring Fasilitas Kesehatan (Faskes). Untuk memberikan pelayanan berkualitas dan maksimal terhadap pasien sesuai prosedur dan hak peserta BPJS, JKN-KIS maupun masyarakat umum.
Himbauan Kepala BPJS Butur tersebut, terkait pasien peserta BPJS yang merasa tidak puas atas pelayanan Puskesmas Kulisusu beberapa hari lalu. Dimana orang tua pasien dianjurkan membeli obat di luar karena stok obat-obatan di Puskesmas yang sedang kosong.
Safiudin, mengatakan Puskesmas yang tidak memadai sarana dan prasarana disarankan untuk merujuk pasien ke Fasilitas Kesehatan selanjutnya. Sebagaimana tertuang dalam perjanjian kerjasama antara BPJS dengan Fasilitas Kesehatan.
“Jadi kalau pelayanan di Puskesmas itu semuanya dijamin BPJS, misalnya Faskes tidak punya obat atau dokternya tidak bisa tangani. Maka bisa dirujuk ke Faskes berikutnya dalam hal ini RSUD,” kata Safiudin, saat ditemui awak media di kantor BPJS Senin 6 Juni 2023.
Kepala BPJS Butur berpesan agar perawat melayani semua pasien dengan standar terbaik tanpa melihat apakah pasien itu pengguna asuransi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau BPJS Bantuan Pemerintah Daerah Buton Utara serta pribadi.
Menurutnya, standar layanan tanpa membedakan kepesertaan asuransi pasien harus menerapkan prinsip kekeluargaan. Prinsip itu harus ditekankan ke perawat baik medis maupun nonmedis. Sehingga bila ada komplain maka dilihat sebagai bentuk kepedulian dari pasien.
“Kita anggap pasien sebagai keluarga. Berikan informasi yang valid dan solusi terbaik pada pasien,” ucapnya.
Safiudin, juga menyarankan pada pasien yang dibebankan membeli obat diluar. Agar semua kwitansi pembelian disimpan dan disampaikan ke pihak BPJS untuk dikomunikasikan ke pihak Puskesmas. Sehingga pelayanan maksimal bisa didapatkan oleh masyarakat.
Pelayanan dimaksud mulai kecepatan administrasi, kepedulian perawat dan dokter, ketangkasan dalam penanganan pasien, hingga sarana prasarana penunjang seperti toilet dan ruangan pasien.
Kepala BPJS Butur berharap seluruh rumah sakit bisa melayani peserta dengan sebaik-baiknya. Sehingga tidak ada peserta BPJS mengeluh karena dikenakan biaya. Dalam peningkatan mutu pelayanan, BPJS juga melakukan inovasi mulai aplikasi Mobile JKN, Chat Assistan JKN (Chika), BPJS Care Center 165 hingga layanan WhatsApp (Pandawa) dan teranyar telemedisin.
“Saya harap pelayanan pasien BPJS di setiap Faskes sesuai standar dan prosedur kerjasama antara Dinas Kesehatan dan BPJS. Sehingga peserta BPJS tidak keluhkan pelayanan puskesmas,” pungkasnya.(Tribunbuton.com/Asm)