MAULID BERSAMA MENUNJUKAN MASYARAKAT WAKATOBI DI BAUBAU ITU ADA

22
Dari kiri: Drs Sabir MPd, Dr Nadir La Jamudi, H Haliana SE, La Ode Ahmad Monianse, Hamsina Bolu, Ir H Sahirsan MP, Drs Asraruddin MSi. FOTO: Yuhandri Hardiman

Ketua Kaledupa Klarifikasi Ketidak Ikut Sertaan di Kolaborasi Maulid

BAUBAU, TRIBUNBUTON.COM – Tiga Kerukunan masyarakat asal Kabupaten Wakatobi di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) melaksanakan kegiatan bersama Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Bertempat di Gedung Pancasila Baubau, Sabtu 22 Oktober 2022.

Tiga kerukunan dimaksud yakni Kerukunan Wangi-wangi (KEWANGI RAYA), Kerukunan Keluarga Tomia Bersatu (KKTB) dan Kerukunan Keluarga Pulau Binongko (KKPB).

Ketua Kewangi Raya, Drs H Sabir MPd, menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada panitia yang telah bekerja keras demi suksesnya kegiatan. H Sabir, mengatakan kegiatan bersama memperingati Maulid untuk tidak dimaknai sebagai agenda politik namun atas dasar persaudaraan.

“Saya bersyukur bahwa dengan kegiatan ini menunjukan bahwa masyarakat asal Wakatobi itu ada dan kita bisa berkolaborasi,” ucap Ketua Kewangi Raya dalam sambutannya.

Sementara itu Ketua KKTB, Sahirsan, mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya peringatan Maulid bersama tiga kerukunan. Sehingga bisa berkumpul bersama sekaligus silaturrahmi. Pada kesempatan itu juga, Sahirsan, menjelaskan makna maulid dalam sudut pandang KKTB.

“Maluju yang identik dengan makanan khas tradisional seperti karasi, cucuru dan Onde-onde. Di Tomia khususnya, ada namanya Halua, yakni berupa makanan ringan yang terbuat dari jagung dan kacang tanah dan disajikan khusus saat Maulid. Maka rasa manis ketika dimakan menjadi simbol cinta yang mengingatkan akan leluhur dari Rasulullah sampai kakek nenek,” ujar Sahirsan.

Drs Asraruddin MSi, Ketua Kerukunan Keluarga Pulau Binongko (KKPB) berharap Wali Kota Baubau dan Bupati Wakatobi bisa memperhatikan masyarakat asal Wakatobi di Kota Baubau. Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

“Apresiasi dan terimakasih kepada anggota KKPB yang telah meluangkan waktu dalam kegiatan religi bersama ini,” pungkas Drs Asraruddin MSi.

Untuk diketahui, pada kesempata itu Ketua Kerukunan Kaledupa (KEKAL) diberikan kesempatan panitia memberikan sambutan. Ketua KEKAL memberikan klarifikasi atas ketidak ikut sertaan anggota KEKAL dalam kegiatan itu.

Ketua KEKAL menjelaskan jika ketidak ikut sertaan anggota KEKAL dalam kegiatan bersama itu bukan karena ada permasalahan dengan kerukunan lainnya. Namun karena KEKAL telah merencanakan untuk melakukan kegiatan yang sama. Sehingga anggota KEKAL masih fokus pada perencanaan awal.

Sesepuh tokoh masyarakat Wakatobi yang juga mantan Wakil Wali Kota Baubau, Ibrahim Marsela, berharap agar kerukunan masyarakat Wakatobi di Kota Baubau tetap kompak karena merupakan satu kesatuan.

Dalam kegiatan itu turut dihadiri Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse dan Bupati Wakatobi, H Haliana SE. (Tribunbuton.com/rial)