WAKATOBI, TRIBUNBUTON.COM – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Nursalam Lada, melakukan kegiatan reses di Kabupaten Wakatobi. Rabu (1/6/2022)
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut. Melakukan reses dibeberapa desa di pulau Wangi-Wangi sebagai pusat pemerintahan di Kabupaten Wakatobi. Desa Waelumu, Desa Patuno, Desa Matahora dan Kelurahan Waetuno.
Nursalam Lada, mengungkapkan aspirasi masyarakat di desa-desa tempat melakukan reses itu. Masing-masing desa memiliki persoalan hampir serupa. Dimana masyarakatnya mayoritas sebagai nelayan meskipun juga ada petani.
Di Desa Waelumu, Patuno dan Kelurahan Waetuno, Nursalam Lada, mengatakan jika lokasi kegiatan reses dikumpul satu tempat karena wilayahnya saling bersebelahan.
“Seperti di tiga desa itu, masing-masing desa mencuat persoalan hampir sama karena mayoritas warganya adalah nelayan. Mereka minta DPRD Sultra untuk diperjuangkan penanganan alur masuk,” ungkap Nursalam Lada.
Persoalan alur masuk lanjut Nursalam Lada, sangat penting karena berkaitan dengan aktivitas masyarakat pada umumnya, nelayan. “Alur masuknya jika air surut maka kapal-kapal nelayan tidak bisa sandar di pesisir pantai. Alur masuk memang sudah ada tapi dangkal yang dibuat oleh warga,” ucapnya.
Selain alur masuk, anggota DPRD Sultra daerah pemilihan (dapil) Sultra IV itu menjelaskan jika persoalan yang tidak kalah penting di tiga desa itu yakni abrasi pantai. Yang kini sudah mengganggu pemukiman warga. Sehingga warga di tiga desa itu minta dilakukan rehabilitasi pantai secara serius.
“Beberapa kelompok masyarakat juga minta bantuan alat tangkap nelayan. Warga yang bertani juga minta dibikinkan sumur gali yang bisa dipakai banyak petani untuk mengaliri areal perkebunan. Serta pembangunan jalan usaha tani,” Nursalam Lada, menjelaskan.
Persoalan yang mencuat juga kata Nursalam Lada yakni pengawasan laut yang kini dibawah kewenangan Pemprov Sultra. Sehingga masyarakat nelayan di Wakatobi khususnya di tiga desa itu minta Pemprov sultra melalui DPRD untuk segera ditertibkan.
“Alasan masyarakat nelayan karena banyak nelayan luar Wakatobi masuk melakukan aktivitas penangkapan ikan dengan alat tidak ramah lingkungan. Dan melakukan pemasangan rumpon sehingga berdampak pada penghasilan nelayan di Wakatobi,” ujar Nursalam Lada.
Anggota DPRD Sultra tiga periode itu menambahkan masih banyak permintaan masyarakat yang ditujukan ke Pemprov Sultra untuk memprogramkan berbagai usulan dimaksud. Karena memang disadari bahwa di Wakatobi masih banyak program Pemprov Sultra yang dibutuhkan hadir di Wakatobi.
“Jadi kami sampaikan bahwa nanti setibanya di Kendari, kami akan berkoordinasi dengan Pemprov Sultra dan instansi terkait. Guna mencari penyelesaian kebutuhan masyarakat. Seperti juga permintaan warga untuk perbaikan rumah ibadah, jalan lingkar,” tutup Nursalam Lada. (Tribunbuton.com/Duriani)