KASEK SMA/SMK DI WAKATOBI SEPAKAT PEMBUATAN MINYAK GORENG TRADISONAL DIJADIKAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

238
Ketgam: Kasek dan siswa peserta pembuatan minyak goreng tradisional pose bersama. FOTO LD Syamsudin

 

WAKATOBI, TRIBUN BUTON.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memfasilitasi pembuatan produk minyak goreng tradisional. Dengan melibatkan siswa SMA, SMK dan SLB se-Kabupaten Wakatobi. Sabtu (2/4/2022).

Kepala Dikbud Sultra melalui Kepala Kepala Cabang Dinas (KCD) Kabupaten Wakatobi, Masidiy, mengatakan kegiatan itu merupakan inisiasi Dikbud Sultra bersama KNPI Sultra. Dimana Untuk Kabupaten Wakatobi sendiri menyiapkan 60 tungku minyak goreng. Diiikuti 26 sekolah setingkat SMA/sederajat dan SLB. Bertempat di lingkungan SMAN 2 Wangi-Wangi.

Saat ini lanjut Masidy, hampir semua daerah di Indonesia masih kekurangan minyak goreng. Sehingga dengan adanya kegiatan itu mengingatkan kembali generasi muda untuk selalu menumbuhkan pembuatan minyak goreng secara tradisional.

Ketgam: Sejumlah siswi saat membuat minyak goreng tradisional. FOTO LD Syamsudin

Masidy, berharap agar kepala sekolah untuk setingkat SMA/sederajat di Wakatobi menjadikan pembuatan minyak goreng tradisional sebagai bahan praktek pada mata pelajaran prakarya di sekolah masing-masing.

“Semoga pembuatan minyak goreng tradisional menjadi salah satu inspirasi bagi genarsi mudah dan dijadikan sebagai salah satu kegiatan praktek di sekolah,” harapnya.

Ditempat yang sama Kepala sekolah SMAN 2 Wangi-Wangi, Hasanuddin, mengungkapkan dengan dijadikan gedung sekolahnya pusat pembuatan minyak goreng tradisional merupakan moment yang tepat. Siswa bisa langsung melihat proses produksinya.

“Kami mendapat amanah dari KCD Wakatobi untuk menjadi pusat kegiatan. Sehingga kami menyiapkan segala sesuatunya demi kenyamanan pelaksanaan kegiatan, meskipun sedikit tergenang air hujan,” ungkapnya.

Kasek SMAN 1 Kaledupa, La Spia dan Kasek SMAN 5 Wangi-Wangi, Ipedawati, memberi apresiasi untuk civitas khususnya Kasek SMAN 2 Wangi-Wangi yang menjadi lokasi kegiatan. Demi mensukseskan program.

Untuk diketahui, sejumlah Kasek yang terlibat dalam pembuatan minyak goreng tradisional itu sepakat menjadikan kegiatan itu sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya masing-masing. (Tribunbuton.com/Din)