WAKATOBI, TRIBUN BUTON – Kabupaten Wakatobi yang ditetapkan pemerintah pusat sebagai satu dari sepuluh daerah pengembangan destinasi prioritas pariwisata di Indonesia. Tentu butuh pemahaman dan kesadaran semua pihak.
Kesadaran semua pihak dimaksud antara lain mewujudkan komunikasi dan toleransi umat beragama. Meskipun Wakatobi berpenghuni 100 persen Muslim. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran wisatawan di Wakatobi berasal dari berbagai latar belakang kepercayaan (Agama).
Mengantisipasi semua itu, Forum Koordinasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Wakatobi menggelar rapat koordinasi dengan tema “Sinergitas peran para pihak mewujudkan Wakatobi yang Sentosa”. Senin (3/1/2022).
Bupati Wakatobi, H Haliana SE, dalam sambutannya saat membuka RKUB Wakatobi sangat mengapresiasi inisiatif lembaga pelaksana kegiatan. Mengingat komunikasi dan toleransi umat beragama sangat penting.
Selain relevansi dengan status Wakatobi sebagai daerah pariwisata. H Haliana, juga berharap ada kesadaran para pihak dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat.
“Perlu dipahami bahwa forum ini tidak dibentuk oleh Pemkab Wakatobi tapi masyarakat sendiri. Sehingga menjadi penting dalam menjalin komunikasi dan tolenransi umat beragama. Dimana bertujuan menciptakan kantibmas,” ungkap Bupati Wakatobi.
Kata Bupati Wakatobi, 100 persen masyarakat Wakatobi adalah Islam. Namun andai dalam perjalanan pariwisata Wakatobi berkembang pesat. Tidak menutup kemungkinan ada rumah ibadah lain. Dan ini harus dimaknai dan bijaksanai dengan baik.
“Sebagai catatan, Wakatobi daerah pariwisata. Tidak menutup kemungkinan ada desakan berdirinya rumah ibadah yang lain. Sehingga harus diantisipasi sejak dini melalui komunikasi antar umat. Namun juga jangan dimaknai bahwa ada pembangunan rumah ibadah yang lain,” ucap H Haliana.
Untuk itu, Bupati Wakatobi minta semua pihak harus menjalin dan menjamin ketentraman umat beragama dan senantiasa silaturrahmi yang baik.
Turut hadir dalam FKUB tersebut Kapolres Wakatobi, Perwira Penghubung, Kepala Kantor Kemenag Wakatobi. Serta sejumlah elemen masyarakat. (Tribunbuton.com/Duriani)
