BAUBAU, TRIBUNBUTON.COM – Perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Buton (UM-Buton) berlangsung online. Kali ini perkuliahan dipadukan dengan kuliah tatap muka.
Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan UM-Buton, Drs Ma’ruf MPd, menjelaskan pada semester ganjil sebelumnya sistem perkuliahan berlangsung full online. Sedangkan kuliah tatap muka disesuaikan dengan protokol kesehatan dan kapasitas ruangan yang tidak boleh melebihi 20 orang.
“Jam tatap muka online itu hampir seper dua dari jam yang efektif yang biasa dilaksanakan sebelum adanya Covid 19,” jelasnya, Jumat 11 Juni 2021.
Proses kuliah pada semester genap ini dengan secara online yakni melalui zoom, classroom dan lain-lain. Kemudian, sesekali diadakan proses perkuliahan tatap muka.
Mengenai kapan perkuliahan akan kembali normal, Ma’ruf mengatakan hal itu tergantung keadaan dan juga memperhatikan instriksi pemerintah. Jika sudah diizinkan dan Covid 19 di daerah suda tidak dipersoalkan lagi, maka kuliah tatap muka (ofline) sudah bisa dilakukan.
Plus minus perkuliahan online dibandingkan dengan tatap muka langsung itu hampir tidak berbanding. Tentang efektivitas pemahaman mahasiswa karena online memiliki banyak keterbatasan karena kendala jaringan.
Selain itu, keseriusan dalam memahami serta proses pembelajaran terkadang kurang efektif karena ada hal-hal yang perlu didiskusikan tetapi karna jarak proses online ini sehingga terhambat.
“Jadi kalau plus online ini hampir tidak ada di bandingkan dengan proses tatap muka”, ujarnya.
Pendapat salah satu Mahasiswa Universitas Muhammdian Buton, Alfirnatul Sallam, mengenai kuliah online awalnya sangat menyenangkan. Tetapi lama-kelamaan menjadi membosankan karena tidak bertemu teman-teman.
Kelebihan dari kuliah online menurut Alfirnatul Sallam, sangat santai di rumah dan tidak capek ke kampus. Namun banyak tugas yang diberikan dosen dan permasalahan jaringan yang kurang mendukung.(anti)