MASJID KH AHMAD DAHLAN DIBANGUN DI BUTENG

1128
Suasana peletakan batu pertama pembangunan mesjid KH Ahmad Dahlan didampingi anggota DPRD Dapil Mawasangka Tengah (Masteng) Samirun. FOTO:ADI/TRIBUNBUTON.COM

BUTENG, TRIBUNBUTON.COM

DR La Hibu Tuwu MSi, resmikan pembangunan Masjid KH Ahmad Dahlan. Ditandai dengan peletakan batu pertama, di Desa Lanto, Kecamatan Mawasangka Tengah, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), pada beberapa hari lalu.

Pada kesempatan tersebut, La Hibu Tuwu mengatakan, awalnya warga Muhammadiyah di Buteng tidak memiliki pusat kegiatan. Lalu mencari tempat dan mendapatkan tanah wakaf dari keluarga yang di perkirakan seluas 20×40 meter, digunakan untuk mendirikan bangunan masjid dan gedung sentral pusat kegiatan sosial.

“Dalam pembangunan masjid ini, saya juga akan menyiapkan kantor untuk dan gedung pusat pendidikan agama untuk masyarakat,” ujarnya.

Lanjutnya ia menambahkan, masyarakat perlu pencerahan utamanya pengetahuan dan pengamalan ilmu agama yang murni sesuai dengan cita-cita Muhammadiyah. Khusus di Kecamatan Mawasangka Tengah, masi kurang hafiz dan mubalig dan di tempat ini nanti sebagai pelaksanaan pengkaderan atau bimbingan dan bisa berkerja sama dengan lembaga pendidikan yang terdekat, seperti Universitas Muhammadiyah Buton (UMB).

“Mudah-mudahan saya dapat dukungan kalangan dari luar dan teman-teman, InsyaAllah kita bisa buat pengajian dan pendidikan Hafiz Al-Quran, nanti semua anak-anak yang kurang mampu di gratiskan dan InsyaAllah kalau saya dapat donatur kita gaji guru hafiznya,” imbuhnya lagi, kepada Media ini.

Ia juga menerangkan, membangun masjid ini dengan memberi nama KH. Ahmad Dahlan, salah satu tokoh sang pencerah yang berjasa, dalam membangkitkan kesadaran masyarakat tanah air, baik melalui agama maupun pendidikan, ia juga mendirikan Muhammadiyah menjadi organisasi Islam yang terbesar di Indonesia.

“Ahmad Dahlan pejuang agama Islam yang saya kagumi di antara tokoh nasional dan menyantuni kaum fakir miskin, semoga dengan dibangunnya masjid ini di warnai dengan spirit perjuangan KH. Ahmad Dahlan,” tutupnya. (p5)