
BUTENG, TRIBUNBUTON.COM
Sebanyak 56 peserta mengikuti Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Kabupaten Buton Tengah (Buteng). STQH nantinya akan melahirkan hafizh dan hafizha yang akan menjadi peserta MTQ tingkat kabupeten dan kota.
Bupati Buton Tengah, H Samahuddin SE, dalam sambutannya mengatakan STQH kali ini merupakan momentum yang sangat penting. Karena dapat mampu mengimplementasikan pokok ajaran ke Islaman dan menjabarkan sebagai peran fungsi fundamental dan hakiki.
“Yakni lantunan ayat suci Al qur’an dengan aktualisasi, makna dan syi’ar Al-qur’an dalam membangun menuju masyarakat Buton Tengah yang maju, agamis, dan berkah,” beber H Samahuddin SE, Kamis 25 February 2021.
Kendati demikian, ia Berharap Pelaksanaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) kali ini mampu mendongrak kecerdasan spiritual, kecerdasan sosial dan moral sebagai modal dalam membangun bangsa terkhusus di Kabupaten Buton Tengah
“Olehnya itu, saya harapkan juga kepada dewan hakim dapat menyeleksi dengan benar dan jujur ( jika salah katakan salah, jika benar katakan benar ) karena kita inginkan peserta yang berkualitas agar bisa mewakili tingkat Provinsi dan nasional untuk Buteng yang berkah,” jelas Bupati Buton Tengah H Samahuddin SE.
Ditempat yang sama, Kepala kantor departemen Agama Kabupaten Buton Tengah, Khalifah Spd Mpd Mengatakan untuk kepada dewan hakim yang saya hormati berkerja yang profesional karena kalian yang sangat menentukan hasil kegiatan seleksi Tilawatil Quran dan hadits (STQH).
Penyelenggaraan seleksi dilaksanakan tiap dua tahun sekali sehingga dalam artian kita bermusabab dalam setiap tahun.
“STQH dapat artikan perlombaan tetapi sifatnya hanya beberapa lomba yang diselenggarakan tidak seperti musabab lomba Tilawatil Qur’an,” ungkapnya.
Lanjutnya ia Menambahkan seleksi Tilawatil Qur’an dan hadits tidak semata mata mencari juara terbaik peserta hafizh dan Qoriah yang kemudian nanti mewakili duta kita di tingkat provinsi dan nasional tetapi memperluas syiar islam dan untuk meningkatkan kecintaan kita terhadap Al qur’an sebagai kitab yang kita yakini sebagai talak ilahiah.
“Juga seleksi ini dapat menunjukkan sejauh mana pola pembinaan guru-guru ngaji kita, baik di sekolah-sekolah madrasah dan pesantren kita di Kabupaten Buton Tengah,” jelasnya. (p5)