WAKATOBI, TRIBUN BUTON (Duriani)

Pencegahan dan penanganan Covid-19 di Kabupaten Wakatobi membuat rasa penasaran sejumlah orang. Baik warga Wakatobi maupun warga daerah sekitar Wakatobi.

Bupati Wakatobi, H Arhawi SE.MM, selaku ketua gugus tugas Covid-19 memantau kebersihan pasar ikan. FOTO Duriani

Pasalnya, semenjak ditemukan kasus Covid-19 di Wakatobi 26 April 2020 lalu. Tim gugus tugas penanganan Covid-19 terus melakukan upaya pencegahan dan perawatan sesuai pedoman penanganan. Sehingga kasus Covid-19 di Wakatobi berangsur menurun.

“Saya penasaran dengan penanganan Covid-19 di Wakatobi karena saya pantau di berita online. Puncak kasus Covid-19 di Wakatobi ada 11 kasus. Namun seiring waktu mulai menurun dan terakhir saya baca tersisa satu orang. Ini membuat banyak orang penasaran dengan trik Pemkab Wakatobi menangani Covid-19,” ungkap Dandi, warga asal Wakatobi yang berdomisili di Kota Baubau, Rabu (1/7/2020).

Juru bicara pencegahan dan penanganan Covid-19 Kabupaten Wakatobi, Muliadin, dimintai tanggapan terkait menurunnya angka kasus Covid-19 di Wakatobi mengatakan Pemkab Wakatobi melalui gugus tugas dalam penanganan Covid-19 tetap mengacu pada protokol Covid secara nasional.

Untuk pelaku perjalanan dari luar daerah kata Muliadin, saat turun dari kapal oleh gugus tugas dilakukan penyemprotan desinfektan disemua barang bawaannya. Setelah itu diambil data atau alamat yang dituju.

“Saat turun dari kapal dilakukan pengukuran suhu tubuh. Setelah itu diambil alamat tujuan di Wakatobi, kemudian diambil riwayat perjalanan 14 hari terakhir. Jika berasal dari daerah zona merah maka yang bersangkutan dikategorikan OTG. Disitu tenaga medis melakukan pemantauan secara berkala untuk semua pelaku perjalanan,” kata Muliadin, Rabu (1/7/2020).

Untuk warga yang positif Covid-19 lanjut Muliadin, gugus tugas yang mendapat dukungan penuh Pemkab Wakatobi melakukan perawatan dengan mengedepankan pola kekeluargaan namun tetap pengacu protokol kesehatan Covid-19.

“Untuk perawatan tentu kita berpedoman pada protokol Covid-19. Asupan gizi, vitamin menjadi kewajiban gugus tugas untuk melakukan pelayanan terhadap pasien Covid-19,” ucap Muliadin.

Begitu pun fasilitas ruang perawatan. Muliadin, menjelaskan jika Bupati Wakatobi, H Arhawi SE.MM, selaku ketua gugus tugas turun langsung memonitor ruang perawatan. Sehingga diharapkan pasien selama menjalani masa perawatan tidak merasa ada beban yang akan menghambat proses penyembuhan.

“Di ruang perawatan, kita desain senyaman mungkin. Sehingga pasien merasa santai dan nyaman. Jadi, satu kamar ditempati satu pasien. Di dalam kamar juga lengkap fasilitas seperti di rumah sendiri. Ada televisi, jaringan WiFi, kulkas, AC, dan kebutuhan lainnya,” tutup Muliadin. (*)