BUTON SELATAN, TRIBUNBUTON.COM, Yhd
Ada gua purba di tepi pantai di Desa Gaya Baru, Kabupaten Buton Selatan. Terdapat beberapa lukisan warna merah dan tengkorak yang menurut warga keberadaannya sejak zaman dahulu kala.

Tokoh sejarah budaya Desa Gaya Baru, La Danco, menjelasjan banyak tengkorak di dalam ceruk di pantai Waburi. Sedangkan gambar terdiri dari gambar telapak tangan, gambar yang mirip daun kelapa, garis-garus tegak, dan daun kamanu-manu (bahasa cia-cia, red) yang oleh warga biasa digunakan menjadi layang-layang.
“Menurut peneliti, tintanya itu dilukis menggunakan campuran daun tertentu yang sulit terhapus,” jelasnya, Sabtu 11 Juli 2020.
Menurut dia, dinding gua dengan lukisan seperti itu hanya ada di Desa Gaya Baru. Ketika ditanya asal-usul tengkorak di dalam gua, La Danco tidak mengetahui persis karena sejak kecil dan berdasarkan cerita buyutnya, memang tengkorak dengan lukisan merah di dinding gua itu memang sudah ada.
Namun menurut dia tengkorak di dalam cerukan gua itu termasuk nenek moyang orang Burangasi. “Karena di sini termasuk Burangasi dulu sebelum jadi desa baru,” jelasnya.

Kawasan ini bernama gua Wa Buri. Menurut dia, Wa Buri adalah sosok perempuan yang menghilang dengan jasat kasarnya di tempat ini.
Meski Buri berarti tulisan, namun ia menjlaskan tidak ada kaitannya nama gua Wa Buri dengan arti tulisan. Kata dia, sudaha banyak yang melakukan penelitian di tempat ini.
Pantauan TRIBUN BUTON (tribunbuton.com), Gua Wa Buri terletak di pesisir tebing dan terdapat cerukan pada ketinggian kira-kira 10 meter. Tulisan dengan jelas bisa terlihat dari arah bawa, sedangkan tengkorak dan tulang serta struktur gigi berserahkan di lantai gua.
Terdapat tiga cerukan di tempat ini dan semuanya terdapat tengkorak manusia purba.(*)