KOTA BAUBAU MENUJU PARIWISATA DUNIA

5630
Wajah Kota Baubau dari udara. Kota kecil yang indah memiliki banyak destinasi wisata terbaik. FOTO:IST/TRIBUNBUTON.COM

ADVETORIAL

Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara, memiliki keunggulan di sektor pariwisata. Pesona kota Baubau bukan hanya pada aspek budaya dan histori peninggalan masa lalu, tetapi juga memiliki spot wisata alam yang tak kala menarik.

Banyak atraksi yang yang bisa dinikmati, menjadi daya tarik tersendiri jika berada di kota pemilik benteng terluas di dunia ini. Selain tarian khas daerah yang otentik, anda akan merasakan suasana makan bersama ala tradisi Kesultanan Buton (Pekande-kandea) di Baruga pelataran masjid tua, Masjid Agung Keraton Buton.

DELAPAN OBYEK WISATA KOTA BAUBAU

1. Benteng Keraton Kesultanan Buton (Benteng Wolio)

Benteng Keraton Buton dibangun pada abad ke-16 oleh Sultan Buton III La Sangaji bergelar Sultan Kaimuddin (1591-1596) masih berupa tumpukan batu. Pada masa pemerintahan Sultan Buton IV La Elangi bergelar Sultan Dayanu Ikhsanuddin, benteng dijadikan bangunan permanen.

Benteng Keraton Buton. Maha karya dan bangunan megah di zamannya. Tampak salah satu pintu masuk. FOTO:YUHANDRI HARDIMAN/TRIBUNBUTON.COM

Benteng Keraton Buton adalah bekas ibu kota Kesultanan Buton. Bentuk arsitekturnya cukup unik, terbuat dari batu kapur/gunung. Benteng dibangun berbentuk lingkaran dengan panjang keliling 2.740 meter. Benteng Keraton Buton mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai benteng terluas di dunia dengan luas sekitar 23,375 hektare, memiliki 12 pintu gerbang.

Hingga saat ini benteng masih berdiri kokoh di tepi tebing dan ketinggian. Dari tempat ini kita bisa menikmati pemandangan Kota Baubau dan hilir mudik kapal di selat Buton dengan jelas. Selain itu, di dalam kawasan benteng dapat dijumpai berbagai peninggalan sejarah Kesultanan Buton.

2. Kampung Tenun Sula,a (Kapung Warna-warni)

Kampung Tenun Warna-Warni berada di Desa Kelurahan Sulaa, Kota Baubau. Sesuai namanya, rumah-rumah di kampung ini dicat warna-warni bahkan bergambar mural.

Tampak warga Sulaa sedang menenun sarung di bawah kolong rumah. FOTO: YUHANDRI HARDIMAN/TRIBUNBUTON.COM

Selain pesona warnanya, rumah-rumah di Kelurahan sulaa kebanyakan masih rumah tradisional terbuat dari kayu dengan arsitektur Buton. Selain itu, aktivitas para wanita di kampung Sulaa, rata-rata pandai menenun sarung Buton khas Baubau.

Tampak rumah tradisional di Kampung Tenun warna-warni. FOTO:IST/TRIBUNBUTON.COM

Aktivitas menenun menggunakan alat tenun tradisional bisa dengan mudah dijumpai jikan anda berkunjung. Rata-rata aktivitas tenun dilakukan di bawah kolong rumah, meski dikerjakan secara manual namun kualitasnya terbaik.

3. Pasar Tradisional Wameo

Pasar Tradisional Wameo memiliki daya tarik tersendiri, terutama bagi turis mancanegara. Terbukti, setiap kapal pesiar bersandar di Kota Baubau, Pasar Tradisional Wameo menjadi salah satu destinasi.

Pasar ini adalah pasar rakyat sehingga mudah ditemukan jualan kebutuhan warga sehari-hari. Misalnya ikan, Rombengan (RB), perkakas dapur tradisional dari tanah liat, bahkan kue-kue tradisional.

Selain kelengkapan jualannya, pasar ini terjamin keamanan dan kenyamanannya. Makanya banyak warga loka senang berblanja di Pasar Tradisional Wameo.

4. Pantai Nirwana

Anda bisa bayangkan bagaimana indahnya pantai dengan nyiur melambai serta pasir putih dan air laut yang jernih. Angin bertiup sendu dikala menikmati libur, di antara gazebo yang indah, mengimbangi kindahan pantai.

Pantai Nirwana Kota Baubau. Namanya berarti surga, tampak pasir putih sepanjang pantai. FOTO: YUHANDRI HARDIMAN/TRIBUNBUTON.COM

Itulah Pantai Nirwana berada di Kelurahan Sulaa di ujung Kota Baubau bagian barat. Pantai yang terletak di Kecamatan Betoambari ini, menjadi primadona bahkan sebagai icon pariwisata Kota Baubau.

Nirwana berarti surga. Keindahan itu rupanya juga ada di dalam lautnya, jika berkesempatan, anda bisa menikmati terumbu karang dan berbagai jenis ikan, bisa disaksikan dengan snorkeling atau diving.

5. Museum Baadia (Istana Sulta Buton Terakhir)

Museum Baadia sebnarnya adalah Istana (Kamali) Sultan Buton terakhir ke 43 bernama Sultan Muhammad Falihi Kaimuddin bergelar Oputa Yi Baadia, memerintah tahun 1938-1960. Setelah berakhir masa jabatannya, Kamali difungsikan menjadi museum yakni Museum Baa’dia yang juga disebut Pusat Kebudayaan Wolio.

Dua buah meriam genggam dipajang di Museum Baadia. FOTO: IST

Karena museum Baadia adalah bekas istana raja, maka tempat ini menyimpan benda-benda bersejarah Kesultanan Buton. Benda-benda kerajaan itu seperti guci, wadah dari kuningan dan perak, keramik, baju-baju, dan foto-foto. Ada juga gerabah, keramik, senjata (meriam kecil) gong, patung, tombak, bendera dan benda-benda lainnya. Pada bagian depan dan samping rumah terdapat meriam yang berjumlah tujuh buah yang terbuat dari besi dan kuningan.

6. Hutan Pinus Samparona

Hutan Pinus Samparona adalah spot wisata alam dengan ribuan pohon pinus. Di tempat ini anda bisa berswafoto banyak fasilitas pendukung yang mempercantik suasana.

Hutan Pinus Samparona. FOTO: IST/TRIBUNBUTON.COM

Hutan Pinus Samparona merupakan spot wisata primadona Warga Kota Baubau, terletak di Kelurahan Kaisabu Baru, Kecamatan Sorowolio. Letaknya tidak begitu jaih dari jalan raya, bahkan bisa ditempuh dala waktu 20 menit dari pusat Kota Baubau

Di tempat ini juga tersedia wahana bagi anda yang ingin bermain, misalnya flying fox. Atau sekedar berkeliling menikmati segarnya udara dari balik rimbunan hutan pinus.

7. Batu Sori

Batu sori merupakan spot wisata baru yang sedang trend. Batu Sori terletak di Kelurahan Palabusa, Kecamatan Lea-lea, Kota Baubau.

Jembatan Batu Sori. Batu Sori adalah sebuah batu atau pulau kecil dihubungkan oleh jembatan kayu. FOTO: YUHANDRI HARDIMAN/TRIBUNBUTON.COM

Membayangkan Batu Sori mungkin seperti Tanah Lot di Bali. Namun ada keunikan berbeda, Batu sori adalah bongkahan batu besar terletak di selat Buton antara Pulau Buton dan Pulau Muna, tepatnya di daerah perlintasan Kapal Cepat Baubau-Kendari.

Batusori merupakan spot wisata destinasi unggulan Kota Baubau. FOTO:IST/TRIBUNBUTON.COM

Akses ke Batu Sori, dihubungkan oleh jembatan titian, terdapat gazebo sepanjang jembatan. Karena melintasi air, tempat ini cukup indah dan cukup rekomendasi untuk swafoto. Ke tempat ini bisa ditempuh dalam waktu 30 menit menggunakan motor atau mobil.

8. Mangrove Bungi

Ada spot wisata baru yang juga menarik untuk dikunjungi. Letaknya tidak jauh yakni di Kelurahan Bungi, Kecamatan Kokalukuna, Kota Baubau

Spot wisata mangrove. FOTO:IST/ILUSTRASI

Ya, hutan mangrove namanya, sedang dalam perhatian Dinas Pariwisata Kota Baubau untuk dikembangkan. Yang namanya hutan mangrove, menarik untuk berswafoto atau larut menikmatinya.

Selain hutan mangrove, juga terdapat hutan nipa, ada Sungai Bungi yang membelah di dalamnya.

ATRAKSI SENI DAN BUDAYA

Tari Linda. FOTO:IST

Sebagai ekx Ibukota Kesultanan Buton, Kota Baubau memiliki banyak tarian dan permainan tradisional. Tarian dan permainan bisa menjadi penyemarak wisata Kota Baubau.

Turis mancanegara pada pengalaman beberapa kunjungan kapal pesiar, cukup menikmati atraksi yang disuguhkan. Bahkan mereka partisipatif ikut bermain dan menari.

Sebut saja permainan tradisonal ase, pebudo, dan tarian tradisional. Mulai dari Pelabuhan, para turis sudah dijamu dengan tarian lokal seperti tari linda dan tari lumense.

TIGA KAPAL PESIAR AKAN SANDAR DI BAUBAU, MUAT RATUSAN WISATAWAN MANCANEGARA

Saat kapal pesiar Coralexpeditions sandar membawa turis mancanegara. Wisatawan disambut dengan pengalungan syal kain tenun Buton khas Baubau. FOTO:IST

Kapal pesiar bisa memuat penumpang hingga hingga 250 orang. Kapal pesiar yang pernah singgah di Kota Baubau seperti Clever Odisea, Silver Sea, dan Coralexpeditions.

Pada tahun ini akan ada tiga kapal pesiar yang akan berkunjung ke Kota Baubau dan memuat ratusan turis mancanegara. Untuk menyambut kedatangannya, Pemkot Baubau dalam hal ini Dinas Pariwisata sudah mempersiapkan diri.

Delapan tempat wisata andalan kota Baubau akan menjadi tujuan destinasi. Pada kunjungan seperti ini, akan banyak pemasukan yang bisa diperoleh, mulai dari retribusi tempat wisata, biaya pekande-kandea, permainan dan tarian dibayar dalam paket perjalanan mewah itu.

“Talang yang disediakan itu tidak begitu saja diadakan, itu sudah dibiayai oleh Travel Agencynya,” jelas Ali Arham, Kepala Dinas Pariwisata, Kota Baubau.

“Mereka berbelanja sarung, souvenier, bahkan mereka memberi tips saat ikut bermain atau menari,” jelasnya.

Jadi bisa dibayangkan berapa perputaran uang di Kota Baubau sekali kapal pesiar bersandar? Untuk ini, Pemkot Baubah melalui Dinas Pariwisata Kota Baubau terus membenahi obyek wisata bahkan menciptakan obyek wisata baru sehingga layak untuk dikunjungi.

Untuk menjadikan Kota Baubau sebagai daerah kunjungan wisata, maka warga Kota Baubau harus merawatnya dan ciptakan tujuh sapta pesona pariwisata. Yakni aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah dan kenangan. (Yuhandri Hardiman)